2022 Festival Musik Mulai Menggeliat, Setelah Lebaran Akankah Banyak yang Tancap Gas?

2022 Festival Musik Mulai Menggeliat, Setelah Lebaran Akankah Banyak yang Tancap Gas?

Posted: Apr 16, 2022

Setelah hampir dua tahun industri pertunjukan diberikan ketidakpastian, tahun 2022 ini dianggap dapat menjadi titik balik pertunjukan secara langsung di Indonesia, salah satunya adalah Prambanan Jazz Festival yang mengumumkan untuk melakukan festival secara hybrid.

Setelah hampir dua tahun industri pertunjukan diberikan ketidakpastian, tahun 2022 ini dianggap dapat menjadi titik balik pertunjukan secara langsung di Indonesia, salah satunya adalah Prambanan Jazz Festival yang mengumumkan untuk melakukan festival secara hybrid.

Anas Syahrul Alimi, Founder Rajawali Indonesia & CEO Prambanan Jazz Festival menjelaskan bahwa tahun ini Prambanan Jazz Festival hadir dengan tema Sewindu Merayakan Rindu, sebagai penanda perayaan kerinduan dari para pecinta industri pertunjukan di Indonesia secara langsung.

“(Prambanan Jazz Festival di tahun 2022) mengusung tema Sewindu Merayakan Rindu yang menjadi penanda perayaan perjumpaan kami dengan PJF Lovers (Sebutan penonton setia Prambanan Jazz Festival) yang selama dua tahun lebih tidak bisa menyaksikan secara langsung Prambanan Jazz Festival,” jelas Anas.

Salah satu musisi Indonesia yang tergabung di grup Ungu yaitu Makki, menjelaskan bahwa menurut dirinya industri pertunjukan sampai kapanpun akan terus ada, walaupun dengan tantangan yang berbeda-beda setiap jamannya.

“Industri pertunjukan sampai kapanpun akan terus ada dalam kondisi apapun, cuman kan beda masa beda caranya ya, buat jaman 70-an bangun panggung tengah lapangan, dia woro-woronya pakai keliling mobil, atau radio. Jaman 90-an keliling radio keliling TV, sekarang kan kita digital,” jelas Makki.

Namun walaupun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa panggung adalah tempat para musisi mencari penghasilan terbesarnya, Makki bahkan mencontohkan bahwa dari jaman Godbless sampai Barasuara, hal tersebut tak pernah berubah.

“Tapi satu hal yang sama dari jamannya Godbless sampai jamannya Barasuara kita makannya di panggung, itu yang hilang dua tahun ini. Tapi seperti air saja ditekan di sini nongol di sana, contohnya sekarang live streaming ternyata,” tambah Makki.

Membahas mengenai adanya konser online dan offline Makki menunjukan rasa setujunya pada dua medium tersebut, karena menurut dia online dapat menjadi opsi untuk orang-orang yang memang tidak nyaman di keramaian.

“Mungkin penikmat musik ada yang lebih comfortable menikmati musik secara streaming, orang-orang yang nggak suka keramaian kan streaming menjadi pilihan buat mereka, kalau buat gua pilihannya apa, silahkan saja. Gua percaya pada waktunya akan ketemu nih format berikutnya buat dunia pertunjukan seperti apa, kalau gua sih melihatnya mungkin hybrid,” ucap Makki.

Kemudian pandangan lain datang dari Kiki Aulia Ucup, salah satu pegiat industri musik & pertunjukan asal Indonesia, yang mengungkapkan bahwa industri pertunjukan di 2022 ini akan sangat beragam, hal tersebut dikarenakan banyaknya ide yang terhambat selama dua tahun belakangan ini.

“Industri pertunjukan di 2022 ini akan beragam, dan akan banyak banget pertunjukan musik yang akan hadir kayaknya, maksudnya orang sudah punya rencana dari tahun 2020 untuk bikin festival, showcase, bikin pertunjukan yang mereka mau buat baru bisa lakukan kayaknya di akhir tahun 2022 ini,” ucap Ucup.

Selain itu, Ucup juga menjelaskan bahwa kedepannya mungkin akan terjadi banyak pengembangan di industri pertunjukan. Ada yang akan membuat pertunjukan online, pertunjukan offline atau bahkan hybrid.

“Itu menjadi hal yang bagus buat para penikmat musik, banyak banget pasti pilihan mereka buat bisa menyaksikan pertunjukan. Kedepannya mungkin bisa jadi pengembangan, ada yang bikin offline juga cuma dilempar ke online juga, ada mungkin yang fokus ke offline doang, kalau gua sih akan fokus offline doang. Selamat menyambut kembali hadirnya pertunjukan musik secara offline,” tambah Ucup.

Dengan berbagai kekangan yang selama dua tahun ini kita rasakan, akhirnya tahun ini industri pertunjukan diberikan angin segar, bukan hanya konser yang kembali dibuka, namun juga opsi hybrid pun kian menggiurkan, namun satu hal yang pasti industri pertunjukan Indonesia akan menyambut kembali dengan hangat para pecintanya di Negeri ini.

Writer: Alvin Iqbal
TAGS:Opini
SHARE
Recommendation Article