“Imitation is not just the sincerest form of flattery - it's the sincerest form of learning" - George Bernard Shaw
Sepertinya saat ini sudah sah jika dikatakan invasi industri hiburan K-pop tidak lagi sekedar memanfaatkan momen karena terbukti sampai saat ini “mereka” tetap konsisten memberikan suguhan karya yang menarik untuk dinikmati oleh orang-orang di seluruh dunia.
Kerennya lagi, invasi hiburan dari Korea ini tidak hanya sebatas pada musik tapi juga film yang tidak bisa dipandang sebelah mata, terlebih dengan fenomena serial Squid Game yang berhasil memenangkan penghargaan Primetime Emmy Awards sebagai serial berbahasa asing terbaik.
Tentu saja invasi industri hiburan ini juga terjadi di Indonesia dengan menjamurnya tren marathon K-Drama yang dialami oleh generasi millennial dan generasi z.
Pergeseran Spotlight Industri
Satu hal lain yang harus dicatat dari invasi K-pop ini adalah kehebatan karya yang dihasilkan dari korea ini mampu menggeser spotlight dunia yang sebelumnya hanya tertuju ke benua Amerika atau benua Eropa.
Tentu dengan pergeseran spotlight ke benua Asia ini menciptakan kesempatan bagi pada pelaku industri di asia khususnya tanah air untuk ikut bersinar bahkan terinspirasi untuk menciptakan disrupsi yang sama seperti yang dilakukan di industri hiburan Korea.
Meski proses untuk mendapatkan spotlight ini tidak mudah tapi kita bisa melihat saat ini industri hiburan kita sedang bergerak ke arah sana dengan memanfaatkan berbagai cara salah satunya adalah dengan menciptakan karya yang diterima dunia atau mengadopsi karya yang sudah ada namun disesuaikan dengan karakter lokal.
Film Korea Terbaik yang Diadaptasi ke Indonesia
Mengadopsi karya film yang sudah ada dan terkenal bukanlah sesuatu yang salah karena hal ini sudah dilakukan oleh industri Hollywood sejak zaman dulu tapi tetap menggunakan izin dari pembuat karya aslinya.
Hal ini pun turut diikuti oleh banyak sutradara dan produser lokal dengan mengadopsi film-film box office korea dan mengadopsinya dalam bentuk baru yang lebih relevan dengan budaya Indonesia serta menggunakan aktor serta kru asli Indonesia.
Berikut di bawah ini adalah beberapa film Korea terbaik yang pernah diadaptasi ke Indonesia dan turns out berhasil menjadi sebuah karya berbeda dari aslinya yang sangat menarik untuk ditonton.
1. Miracle in Cell No.7 (Miracle in Cell No.7)
Tidak hanya alur cerita, judul dari film yang diadaptasi oleh sutradara Hanung Bramantyo ini juga menggunakan nama yang sama.
Meski memiliki banyak kesamaan tapi harus diakui film yang merupakan adaptasi dari film korea terbaik yang dirilis tahun 2013 ini berhasil menghadirkan nuansa Indonesia yang sangat kental.
Mulai dari profesi Dodo Rozak (Vino G. Bastian) yang disesuaikan hingga dialog antar karakter yang dibuat senatural mungkin.
Meski secara alur film adaptasi ini hampir sama dengan film aslinya tapi ada beberapa perubahan yang membuat kita merasa dekat dan sejenak lupa jika film ini merupakan sebuah karya hasil adaptasi.
2. Whispering Corridors (Sunyi)
Film yang satu ini merupakan film yang telah dirilis dari tahun 1998 dan begitu sukses di Korea Selatan hingga menghasilkan enam sekuel.
Keberhasilan film ini di Korea akhirnya menjadi daya tarik bagi sutradara Indonesia, Awi Suryadi untuk me-remakenya menjadi versi Indonesia.
Menggandeng aktor dan aktris seperti, Angga Yunanda, Naomi Paulinda dan Amanda Rawles film ini dirilis di tahun 2019 dengan nama sunyi.
Mengangkat tema dan alur yang sama dengan film aslinya, film ini bercerita tentang kejadian-kejadian mistis yang dialami di sekolah yang ternyata berkaitan dengan bully, kesehatan mental dan lain-lain yang tentunya disesuaikan dengan fenomena yang terjadi di Indonesia.
3. Hello Ghost (Hello Ghost)
Meski belum dirilis, film yang satu ini patut menjadi perhatian dan wajib masuk watchlist kamu di bulan mei ini karena meremake film asli Korea Selatan yang tayang 13 tahun lalu dengan judul Hello Ghost.
Mengusung nama yang sama, Hello Ghost versi Indonesia ini akan diperankan oleh Onadio Leonardo, Enzy Storia, Hesti Purwadinata dan lain-lain yang tentu saja akan sangat cocok mengingat film hello ghost sendiri mengusung genre drama komedi.
Sebagai orang yang sempat menangis ketika menonton versi Hello Ghost yang asli apakah Hello Ghost versi Indonesia yang disutradarai oleh Indra Gunawan ini akan berhasil memberikan nuansa yang sama?.
4. Sunny (Bebas)
Film yang satu ini mengangkat tema yang sedikit klise namun selalu menarik untuk ditonton yaitu tentang persahabatan yang terjalin di masa SMA.
Tapi meski klise secara tema, film ini mampu memberikan konflik-konflik dalam pertemanan yang membuat alur ceritanya menjadi lebih seru.
Menggunakan judul bebas, film ini ternyata merupakan adaptasi dari film Korea Selatan yang sukses loh, namun disana memiliki judul Sunny.
Meski secara alur dan cerita mengambil banyak referensi dari film aslinya tapi Film bebas tetap mampu memberikan experience yang berbeda karena mengambil angle yang cukup segar sehingga mampu memberikan rasa yang tidak asing namun dalam kemasan yang lebih menarik.
5. Miss Granny (Sweet 20)
Bayangan menjadi tua dapat memberikan kesan yang menakutkan dan membosankan tapi tidak terdapat pilihan karena siapapun pasti akan menuju kesana.
Realita tersebutlah yang coba diangkat pada film Miss Granny yang tayang di Korea Selatan pada tahun 2014.
Film ini bercerita tentang seorang nenek-nenek yang kecewa karena tahu dirinya akan dikirim ke panti jompo oleh anaknya, karena mengetahui hal itu akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke studio foto misterius bernama forever young.
Ajaib, setelah dari sana tiba-tiba saja umurnya kembali ke 20an dan ia terlihat kembali muda namun dengan gaya yang tidak berubah.
Film ini pernah meraih kesuksesan di Korea Selatan hingga akhirnya sutradara Ody C. Harahap meremakenya dengan sentuhan kultur Indonesia dengan judul Sweet 20.
Itulah dia 5 film korea terbaik yang diadaptasi ke Indonesia dengan memberikan sentuhan khas Indonesia yang membuat kita merasa dekat.
Menurut kamu gimana apakah 5 Film korea terbaik yang diadaptasi ke Indonesia ini telah berhasil memenuhi ekspektasimu?.