The effort to steer clear of bootleg merchandise seems never-ending.
Jika berpikir kalau yang bisa dibajak cuma rilisan fisik, lo salah besar. Karena sebenarnya, merchandise yang diproduksi oleh sebuah band juga rentan dibajak. Hmm, terutama kaos ya.
Meski bukan hal baru, merchandise kayak gini bisa dibilang masih menjadi ‘musuh besar’ bagi sebagian musisi. Sebabnya, selain merugikan mereka, ini juga bikin sebel para die hard fans yang suka koleksi merchandise ori.
Banyak orang beridiom jika suatu band/brand sudah dibajak secara masif adalah salah satu bentuk kesuksesan. Mungkin ada benarnya, tapi memproduksi sesuatu tanpa izin atau kontrak akhirnya merugikan pihak kedua (band). Pihak pertama (pembajak) hanya memikirkan profit semata dan tidak memberikan keuntungan apapun ke pihak band.
Tapi, apa sih arti sebenarnya dari bootleg?
Bootleg adalah…
Okay… okay. Haft…
Jadi, bootleg adalah produk ilegal atau tidak sah yang diproduksi atau dijual tanpa izin resmi atau hak cipta dari pemilik aslinya. Istilah ini umumnya digunakan untuk menyebut barang-barang bajakan, termasuk musik, film, pakaian, dan barang-barang lainnya.
Biasanya, istilah ini muncul kalo ngeliat kaos band palsu yang ada di depan mata. Makanya, kata ini identik dengan merchandise band berbentuk kaos. Bahkan, di marketplace aja udah banyak yang jual. Harga yang ekonomis untuk dapat kaos band luar kesukaan jadi alasan utama banyak yang minat.
Selain itu, keterbatasan stock (habis, nggak masuk ke Indonesia, dsb) jadi alasan kenapa merchandise bajakan ini masih sering dikonsumsi warga-wargi.
Nggak Cuma di Marketplace
Di area venue konser, banyak juga merch bajakan yang dijual. Kayak waktu gue ke Solo untuk melihat penampilan Dream Theater. Di sana banyak penjual yang memasarkan dagangannya dengan dalih “ini merch ori”. Kayak… what???
Aneh memang melihat pembajakan di Indonesia tuh dilakukan secara gamblang, dan orientasinya adalah keuntungan. Bahkan, sampai merch band lokal pun dibajak juga! Kadang desainnya pun nggak nyambung wkwkwkw…
Tapi, Ada Juga Band yang Ngebolehin
Eits… jangan salah sangka dulu tapi ya! Maksudnya di sini tuh bukan yang beredar di marketplace gitu.
Jadi, ada beberapa special case di mana band ini membolehkan hal ini. Contohnya adalah Fugazi, band hardcore Amerika Serikat. Band yang dimotori oleh Ian MacKaye ini sebenarnya nggak punya merchandise resmi. Namun, banyak fans yang mencetak sampai akhirnya ada satu yang diresmikan oleh Fugazi. Mereka bahkan menyuruh fans-nya produksi sendiri kausnya. HAHAHA GOKIL!
Terus, ternyata banyak loh orang yang meminta izin untuk membuat merch bootleg ke bandnya atau musisinya langsung kalo ternyata memang merch band tersebut tidak masuk ke negara nya.
Biasanya caranya adalah dengan email band-band favoritnya, yang emang merchandise-nya nggak masuk ke Indonesia. Dia minta izin untuk cetak sendiri, dan emang ada yang dibolehin juga.
Jadi, mencetak merchandise non-resmi tuh boleh aja asal nggak untuk komersil, dan udah dapet izin dari bandnya. Inget ya, udah dapet izin. Intinya ya kondisional aja gitu. Hehehe. Gimana menurut lo?