Ade Nurulianto atau akrab disapa Ade Govinda merupakan gitaris band Govinda. Selain itu, dia juga merupakan seorang pencipta lagu. Ia punya cerita menarik di balik profesinya tersebut.
Sebelum hijrah ke Jakarta, Ade memiliki band di Yogyakarta yang bernama Poster. Vokalis band tersebut adalah adik dari Eross Candra. Dia rupanya suka memerhatikan sang gitaris sekaligus pencipta beberapa lagu band Sheila on 7 itu.
�Di situ, aku benar-benar ngelihat mas Eross, pencipta lagu yang ibaratnya hidup dari lagu. Dari situ, aku jadi kayak tertarik, kayaknya bikin lagu menjanjikan. Sebenarnya dari situ mulai pede. Setelah dari situ, baru akhirnya bikin band bikin Govinda,� ucap Ade dalam wawancara dengan Eventori.
Saat Govinda sudah terbentuk, Ade sudah tahu arah band itu dan jenis lagu yang dibawakan oleh mereka. Sebab, beberapa band yang menjadi referensi musik mereka adalah The Beatles, Arctic Monkey, dan Coldplay.
Di luar Govinda, Ade juga sering membuat lagu. Setelah mendapat inspirasi, dia merekamnya. Kemudian, dia memberanikan diri untuk menawarkan diri dari satu label rekaman ke label rekaman lainnya.
�Aku itu pencipta lagu yang menciptakan lagu, ajuin ke penyanyi. Aku hampir 90 persen tidak pernah by request. Misalnya, kita ngobrol sama penyanyi, penyanyinya �pengin begini nih, bikinin dong lagu�. Aku tuh enggak gitu, aku pencipta lagu yang menuliskan lagu dari apa yang aku rasain,� jelas Ade.
�Memang pada kenyataannya itu lagu-lagu yang sudah aku buat, mereka Alhamdulillah suka. Jadi, ibaratnya mereka tinggal pilih. Di situlah proses uniknya, proses di mana aku membutuhkan seorang vokalis yang bisa menyampaikan pesan terhadap lagu yang aku buat,� sambungnya.
Bagi Ade, ada tiga lagu ciptaannya yang menjadi favorit, yaitu �Rahasia Besar� yang dinyanyikan oleh Govinda, �Tanpa Batas Waktu� yang dinyanyikan oleh Ade bersama Andi Fadly Arifuddin, dan �Tentang Rasa� yang dinyanyikan oleh Astrid.
�Karena �Tentang Rasa� menurutku adalah lagu yang sangat bisa membuatku hidup. Di awal karier menjadi pencipta lagu, aku rasa sangat punya cerita, aku punya tempat tinggal dari lagu itu, aku punya kendaraan, aku punya koleksi gitar. Kalau �Rahasia Besar� memang sangat sangat dalam, �Tanpa Batas Waktu� juga alhamdulillah menjadi lagu sejuta umat,� tutur Ade.
Antara menjadi gitaris band dan penulis lagu, Ade mengaku tak bisa memilih salah satu yang lebih enak dijalani olehnya. Sebab, kedua profesi tersebut punya hal menarik baginya.
�Menjadi gitaris band itu kita manggung loncat-loncat, orang nyanyi lagu kita, kita main dengan sound besar, itu juga sebuah kepuasan yang enggak bisa dibeli dengan uang berapapun,� ungkap Ade.
�Menurutku, pencipta lagu itu sebuah profesi yang keren. Cuma, memang pencipta lagu agak susah dipelajari. Menurutku, pencipta lagu itu gift, enggak semua orang bisa begitu. Kalau main gitar, masih bisa dipelajari, ada teorinya. Jadi, memang dua hal yang berbeda, yang memang enggak bisa disamakan,� lanjutnya.
Lantas, apa tiga hal yang dibutuhkan untuk menjadi seorang penulis lagu?�
�Sensitif, referensinya harus banyak, harus cekatan dalam merekam, itu paling penting menurutku. Kalau kita nemu nada, kita harus cepat-cepat merekam, karena orang banyak ada nada enak, tapi enggak direkam,� pungkas Ade Govinda.