Dalam bermusik tentu banyak musisi yang ingin menyuarakan rasa serta idealisme mereka dalam berkarya. Namu, membuat musik juga merupakan sebuah proses kolaborasi yang bersangkutan dengan keinginan serta perasaan orang lain. Lantas bagaimanakah cara untuk berkolaborasi dalam musik?
Guna menjawab pertanyaan tersebut, Eventori mengumpulkan berbagai pendapat para pemusik Tanah Air yang sudah tidak diragukan lagi dalam berkarya maupun berkolaborasi, mereka adalah Ahmad Dhani, Rian ‘D’Masiv’ juga Fariz RM.
Fariz Rustam Munaf atau yang lebih dikenal dengan nama Fariz RM merupakan musisi senior yang aktif berkarya sejak tahun 1971 sampai hari ini. Salah satu musisi yang berjasa dalam perkembangan musik populer Indonesia pada zamannya ini, menjelaskan bahwa baginya kunci dalam bermusik adalah demokrasi.
“Saya selalu bilang gini, dalam bermusik, saya selalu menyampaikan ke teman-teman baik di grup saya sendiri maupun sesama musisi lain. Cara, strategi, bermain musik yang baik itu sebenarnya demokrasi,” jelas Fariz RM
Demokrasi tersebut maksudnya adalah bagaimana seorang musisi dapat menempatkan dirinya, untuk mengutamakan agar teman-teman yang turut andil dalam proses bermusik merasa nyaman dan tidak melulu fokus pada ego diri sendiri.
“Bagaimana kita main agar teman-teman kita main enak, bukan mengutamakan kita dulu, sebab kalau lingkungannya enak, yang main enak siapa? Kita pasti, saya tidak semena-mena, masuk seenak-enak saja. Saya mencari bagaimana caranya agar terdengar enak sampainya,” sambungnya.
Setuju dengan pernyataan tersebut, Ahmad Dhani juga menyampaikan bahwa dalam bermusik dirinya adalah seorang yang demokratis, yang tidak mementingkan keinginan pribadi dan berfokus kepada karya.
“(Dalam berkarya) gua tuh orang yang demokratis, pasti mereka-mereka yang pernah bekerja sama dengan gua pasti akan tahu bahwa gua orangnya demokratis, termasuk anak-anak Dewa sendiri,” jelas Dhani.
Namun dirinya juga mengungkapkan bahwa dalam berkolaborasi, seorang Ahmad Dhani harus menilai terlebih dahulu kecocokan dengan kolaborator, karena menurutnya kecocokan sangatlah penting dalam berkolaborasi musik.
“Menurut gua lagu itu cocok buat gua dan gua bisa mengaransemen lagu ini dengan lebih baik, itu yang paling penting,” ungkap Dhani.
Hal lain yang cukup penting untuk diperhatikan adalah bagaimana seorang musisi dapat berkarya dari hati, menurut Rian, vokalis dari grup musik D’Masiv mengungkapkan bahwa karya bagi dirinya adalah sebuah bentuk peninggalan, yang akan dinikmati oleh anak cucunya kelak. Sehingga menurutnya sangat penting untuk menyalurkan apa yang ada di dalam diri mereka.
“Kita berkarya tentunya bisa menjadi legacy untuk anak cucu kita nanti. Jadi ketika kita berkarya itu, kita tuangkan apapun yang ada dalam diri kita,” ungkap Rian.
Petuah terakhir dari Fariz RM adalah bagaimana seorang musisi harus memiliki identitas, karena dalam berkolaborasi menurutnya tentu harus mengenali diri masing-masing terlebih dahulu, sehingga dapat menerima pandangan serta ilmu dari orang lain.
“Identity itu penting, karena kalau kita mau berkolaborasi, kita harus mengenal identitas masing-masing. Sehingga kita bisa collaborate, kita bisa saling memberi, saling belajar, saling mendengar, saling menerima pandangan, saling menerima saran, hati kita bertukar,” jelas Fariz RM
Dari ketiga musisi tersebut, kita jadi memahami bahwa dalam berkarya, idealisme memang penting, namun untuk berkolaborasi terkadang kita perlu saling menerima saran dan saling belajar untuk berdemokrasi