Penyanyi Iwan Fals sudah 45 tahun berkarya di industri musik. Selain menghasilkan lagu yang menghibur, ia kerap menyelipkan aspirasi dan pemikirannya terhadap kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar dengan sangat jeli, lewat lirik lagu.
Hal tersebut menjadikan tema lagu-lagu Iwan Fals beragam. Namun, umumnya memotret kehidupan sosial masyarakat pinggiran, kaum kusam. Lagu-lagu tersebut rupanya telah memberikan inspirasi pada banyak orang, salah satunya adalah Piter Abdullah Redjalam.
Piter menginterpretasikan makna cerita dan pesan yang terkandung dalam lagu-lagu pria berumur 58 tahun itu, ke dalam novel bertajuk ''Air Mata Api''. Novel tersebut berisikan 12 bab yang merangkai satu cerita di balik nyanyian 12 lagu-lagu Iwan Fals.
''Dua tahun itu kerjasama, proses penulisan itu 10 tahun. Saya besar bersama lagu Bang Iwan, saya dengar lagu Bang Iwan dari SD,'' ucap Piter saat ditemui di kawasan Leuwinaggung, Depok, Jawa Barat, Kamis (3/9).
''Rata-rata yang dengar lagu Bang Iwan itu ''ini gue banget''. Itu berarti lirik lagu Bang Iwan dekat banget sama kita semua, dan itu yang saya temukan di beberapa lagu dan sangat mengena,'' sambungnya.
Mengetahui lagunya dituangkan ke dalam novel, Iwan pun memberi dukungan. Apalagi, hal tersebut telah dipersiapkan oleh sang anak, yakni Annisa Cikal Rambu Bassae.
''Saya support ide Cikal, gimana orang apresiasi lagu saya, saya percaya saja sama dia. Pesan saya asal jangan merugikan orang lain, diri sendiri dan alam. Di luar itu, ya silahkan saja gunakan karya saya. Aku cukup bahagia,'' jelas Iwan ditemui di lokasi yang sama.
Kata Cikal, dia dan keluarganya gemar membaca. Bahkan, mereka memiliki perpustakaan kecil di rumah. Hanya saja, adanya media sosial membuat Iwan Fals menjadi jarang membaca buku.
''Saya sudah lama enggak baca novel. Tapi, karena Cikal yang nyuruh, akhirnya aku baca ini. Aku sudah mulai berkurang bacain yang serius, karena seringnya cuman baca Twitter,'' pungkas Iwan Fals.
Proses kreatif dan kerjasama antara Iwan Fals dengan penulis novel ''Air Mata Api'', tidak berhenti sampai di sini. Manajemen Tiga Rambu dan Khas Studio yang mewakili Piter Abdullah Redjalam, sepakat untuk memproduksi konser intimate virtual bertajuk ''Di balik Nyanyian" . Rencananya, konser tersebut akan digelar pada 9 Oktober mendatang.