Kalian sadar nggak sih kalau kita jarang banget melihat musisi, khususnya di Indonesia yang difabel? Meskipun nih ya, kayaknya banyak banget orang-orang difabel yang memiliki kemampuan bermusik di atas rata-rata.
Misalnya nih, ada Muhammad Ade Irawan seorang pianis yang bakatnya luar biasa banget bahkan sampai diakui dunia. Kemampuannya mainin tuts piano ini semacam gift karena emang jago banget!
Sejago apa si?
Dari umur 5 tahun udah kenalan sama musik jazz berkat orang tuanya. Berawal dari sinilah kemampuan Ade Irawan terasah. Meski tak bisa melihat, matanya tampak berpindah ke jari-jarinya.
Terus, dia juga mampu scatting ala-ala George Benson. Apa lagi? Ya nada-nada yang dia keluarkan melalui tuts piano dan jemarinya yang bikin dia diakui dunia.
Terus siapa lagi?
Kali ini ada penyanyi Gen-Z kelahiran 2005. Namanya Putri Ariani. Terlahir difabel nggak bikin nyali dia ciut loh. Buktinya dia bisa jadi pemenang di ajang Indonesia’s Got Talent 2014 lalu.
Seberbakat apa Putri?
Nih ya, Putri tuh udah keliatan bakat nyanyinya dari umur 2 tahun ges. Sebelum ikutan Indonesia’s Got Talent 2014 dia juga udah sering ikut-ikut lomba semacam FLS2N untuk mewakili sekolahnya.
Bahkan, dia juga udah punya album sendiri loh. Judulnya Melihat Dengan Hati. Wow, well present banget judulnya!
Tapi kalian tau gak sih sama mereka?
To be honest, nama mereka tuh kayak ketutup gitu. Apa karena mereka difabel? Ya nggak dong!
Terus apa dong?
Kalau kata Andien, Indonesia itu cuma kurang sarana untuk difabel. Makanya, Indonesia jadi kurang represent akan hal ini.
“Oke, mungkin jawabannya lebih ke gini. Sebenarnya musik itu adalah salah satu sarana terapi yang baik untuk para difable. Tapi sarana yang kita miliki belum sebanyak itu. Jadi hanya ada beberapa instansi yang peduli dengan hal itu. Jadi kalau ditanya soal represent ini, well basically kita belum bisa nurture hal itu. Gitu.” ujar Andien.
Poinnya adalah…
Kita jangan mengkotak-kotakan lagi antara difabel dan yang tidak. Jangan juga kita memandang sebelah mata para difabel. Buktinya, mereka juga bisa kok kaya kita. Satu lagi, industri musik Indonesia harus bisa lebih represent soal para difabel ini.
Happy International Day of Disabilities 2022.