Apakah Standar Citra Tubuh di Industri Hiburan Masih Menjadi Permasalahan?

Apakah Standar Citra Tubuh di Industri Hiburan Masih Menjadi Permasalahan?

Posted: Jan 22, 2022

-

Dunia hiburan sempat digemparkan dengan unggahan yang dibuat oleh vokalis dari band Yovie & Nuno yaitu Pradikta Wicaksono, atau yang lebih dikenal dengan nama Dikta. Dari postingan tersebut Dikta mengeluhkan netizen Indonesia yang mengomentari penampilannya saat ini.

Kurus dibilang narkoba. Kulit iteman dibilang dekil ga keurus. Gondrong dibilang kayak orang sakit. Ending-nya nikah gih biar ada yg ngurus, keluh Dikta pada Instagram pribadinya

Dikta kemudian menambahkan bahwa dia merasa senang dengan kondisi dan penampilannya sekarang, dan tidak mempedulikan pendapat dari orang-orang yang bahkan bukan keluarga maupun kerabat dekatnya.

Sekarang gue happy sama badan gue, gue ga masalah sama itu, emak gue pun nggak masalah, sambungnya.

Dalam postingan tersebut, Dikta juga menyarankan para netizen untuk mengurusi lingkungan keluarga dan lingkungan terdekatnya sendiri, daripada mengurusi orang yang tidak ada hubungan dengan mereka.

Daripada sampean ngurusin hidup orang yang jauh dari kehidupan sampean, mending urusin keluarga sendiri aja, sama lingkungan terdekat, mereka mungkin lebih butuh, jelas Dikta

Berangkat dari fenomena tersebut, Eventori mencoba menggali lebih dalam kepada casting director, dan juga modelling agency tentang apakah standar citra tubuh di industri hiburan masih menjadi permasalahan?

Adwin yang sudah bekerja di industri modelling agency selama 16 tahun mengungkapkan, bahwa standar kecantikan saat ini, dan zaman dulu memang sudah banyak berubah. Menurutnya saat ini untuk menjadi model itu cukup menjadi diri sendiri.

Kalau zaman dulu identiknya perempuan cantik itu kan putih, rambutnya panjang, terus kurus. Sekarang menurut aku untuk menjadi model, perempuan itu nggak harus putih, kurus, tapi memang dia cantik dengan dirinya dia sendiri, ungkap Adwin.

Dia juga menambahkan bahwa di industri pemodelan sekarang keberagaman adalah hal yang penting, warna kulit, jenis rambut, bahkan ukuran sudah tidak lagi menjadi patokan utama untuk menjadi seorang model.

Kalau body standard itu di era sekarang, justru lebih diversity, jadi warna kulit gelap juga diterima, rambut keriting, sekarang juga ada model plus size untuk modelling ya, kalau artis itu lebih luas mereka tidak punya body standard, jelas Adwin.

Sanjay Mulani, seorang casting director yang sudah bekerja di MD Pictures selama 18 tahun ini, juga mengungkapkan bahwa dalam dunia seni peran penampilan tidak selalu menjadi faktor penentu, karena baginya semua itu kembali kepada kebutuhan karakter yang ingin ditampilkan.

Sebetulnya pemilihan peran kan tergantung perannya, karena nggak semua peran membutuhkan putih, tinggi, ganteng, atau seperfect itu. Tapi tidak dipungkiri kalau bicara peran utama sampai sekarang kalau kita melihat wajah yang ganteng, atau cantik, yang kulitnya bening, rambutnya bagus itu pasti tetap adalah kriteria utama, ungkap Sanjay.

Menurut Adwin yang sudah bisa dibilang senior di industri pemodelan ini juga mengungkapkan, bahwa hal yang harus dimiliki adalah kemampuan, kepribadian, dan sikap yang baik. karena baginya ketiga hal tersebut lebih penting dari paras semata.

Aku sangat menganjurkan, terutama anak baru mereka ikut sekolah modelling, karena kita diajarkan untuk basic, yang pasti nomor satu sih menurut aku kalau mau jadi model itu attitude sama personality harus ada, ungkap Adwin.

Sanjay juga mengungkapkan bahwa teknik, serta kemampuan berakting adalah faktor utama yang akan sangat diperhatikan dalam menentukan sebuah peran kepada seseorang, bukan hanya sekedar dari penampilan.

Dibalik kita butuh looks, kita butuh badan yang bagus, kita butuh semua performance bagus, tapi akting juga dibutuhkan. Kalau cuma punya ganteng dan cakep doang tapi nggak bisa akting, sama juga nggak terpakai, jelas Sanjay.

Berdasarkan kedua wawancara eksklusif tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa, tidak perlu memaksakan diri mencapai suatu standar tertentu, karena citra tubuh seseorang tidak akan menentukan kesuksesan, melainkan dengan kerja keras dan usaha.

Writer: Abdullah Arifin
TAGS:Opini
SHARE
Recommendation Article