Embracing the whirlwind of uncertainty and self-discovery: navigating the maze of a quarter-life crisis
Setelah merilis single “i really do love her <3” pada bulan Februari lali, Arash Buana semakin memantapkan jalannya untuk menuju album dengan merilis single terbaru berjudul “friends”
Quarter Life Crisis Era
Pada single kali ini Arash Buana coba mengangkat tema yang sangat relate dan pasti pernah dialami oleh semua orang. yup! apalagi kalo bukan quarter life crisis, krisis yang hampir pasti dialami oleh semua orang dewasa yang selalu berkubang di pertanyaan “Abis ini mau ngapain?”
Hal ini juga pastinya dialami oleh Arash Buana yang sempat merasa kesepian, panik, dan mempertanyakan diri sendiri hingga tersadar untuk bisa melakukan perubahan.
Menariknya dalam single ini Arash Buana menyelipkan bulan Mei di dalam lirik dan hal ini dilakukan Bukan tanpa alasan Arash menyelipkan kata Mei dalam lirik lagu barunya, mengingat seseorang pasti punya bulan terbaik dan terburuk dalam hidupnya. Sementara ia menganggap Januari sampai April yang terburuk dan berharap April kali ini baik-baik saja.
“Lagu ‘friends’ diartikan sebagai pertemanan, persahabatan, pacaran atau mungkin apa. I just don’t want to feel alone anymore. That’s the whole point of this song. Tentang bulan Mei, gue udah lebih memahami phase gue tahun ini untuk lebih memahami lingkungan di sekitar. And that’s why kayak lirik ‘friends like back in May’ karena May is the time where I can fully control myself and I can feel good about myself at that moment,” kata Arash.
Dibantu Petra Sihombing
Dalam penggarapan materi bernuansa folk-pop ini, Arash memercayai Petra Sihombing untuk menjadi produser lagu dengan memulai proses di tahun 2022 saat Petra belum berpindah ke Bali.
Lagu yang sempat diberi nama “trauma” ini hanya melewati sesi workshop sebanyak 2 kali. Tidak banyak rekaman yang berubah dari demo pertama termasuk gitar yang harusnya direkam ulang karena click-nya bocor, akhirnya memakai rekaman asli.
Sampul untuk single “friends” masih menggunakan metode freehand art atau doodle yang digarap oleh Yusuf Zulkibri. Arash mengaitkan gambar-gambar yang ada sebagai sinyal album mendatang yang dianggap cukup personal alias banyak kisah tentang dirinya.
“Gue enggak tau akan relate ke orang-orang apa enggak. Tapi yang gue tau adalah gue cukup mencurahkan Arash Buana seluruhnya di sini dalam penemuan-penemuan yang gue dapatkan selama ini yang identik dengan diary menurut gue untuk mendeskripsikan situasi dan perasaan,” tutup Arash.
Buat lo yang sama-sama lagi ngalamin quarter life crisis mending langsung aja denger single “friends” di semua digital streaming platform favorit lo.