Arief Budiman mulai menjadi Voice Over Talent (VOT) secara profesional sejak 2018. Dia belajar secara autodidak. Berawal saat dia diminta oleh pimpinan kantornya untuk mengisi suara iklan di radio.
Setelah menjadi jurnalis radio selama hampir 10 tahun, Arief menguasai teknik voice over (VO) untuk news, feature, air magazine, dan company profile.
Selama menjadi seorang VOT, Arief telah melalui berbagai hal. Bahkan, dia rela tak dibayar menggunakan uang.
''Pernah isi VO untuk channel YouTube olahraga, dibayar pakai pulsa. Itupun nyicil bayarnya,'' ucap Arief dalam wawancara dengan Eventori.
Selain itu, Arief dipercaya untuk mengisi VO beberapa proyek dari sejumlah Kementerian dan Lembaga Negara seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan lainnya.
Beberapa di antaranya adalah menjadi VO untuk Kelapa Sawit Emas Hijau Perkebunan Nusantara, Keluarga Beras, dan sebagainya.
VOT yang menjadi inspirasi bagi Arief dalam berkarya adalah Anies Wibowo, pendiri Komunitas Voice Over Dubber Announcer Indonesia (KVDAI) dan Eric Wiradipoetra sebagai pembina KVDAI.
''Menjadi bagian dari keluarga besar KVDAI adalah hal paling membanggakan sebagai seorang voice over talent,'' ujar Arief.
Arief berharap bisa menjadi VOT yang tetap membumi, haus ilmu, dan ingin terus belajar dari orang lain. Dia berharap profesi VOT bisa lebih dihargai.
''Harapannya voice over talent menjadi profesi yang profesional diakui oleh negara melalui sertifikasi profesi. Supaya para pengguna jasa voice over talent juga dapat menghargai para pekerja suara komersial ini dengan nilai yang pantas,'' pungkas Arief.