Asmara Abigail merupakan salah satu aktris yang membintangi film ''The Science of Fictions'' atau Hiruk Pikuk Si Al-Kisah. Di film garapan Yosep Anggi Noen itu, dia berperan sebagai Nadiyah.
Tantangan bagi perempuan berumur 28 tahun ini saat membintangi film tersebut adalah berbicara dengan menggunakan bahasa Jawa.
Tantangan bahasa Jawa, karena memang belum bisa, ucap Asmara dalam konferensi pers virtual, Jumat (11/12).
Kayaknya harus ke Bantul latihan sama Mas Gun (Gunawan Maryanto) setahun, supaya di project-project berikutnya lebih natural," sambungnya.
Pemilik nama Asmara Abigail Sumsikum ini mengaku bahwa dirinya senang bisa beradu akting dengan sang pemeran utama yang berperan sebagai Siman, yaitu Gunawan Maryanto.
Pengalaman yang sangat menyenangkan, belajar banyak, sangat nyaman juga," ujar perempuan kelahiran Jakarta ini.
Selain itu, Asmara juga merasa tegang saat memerankan karakternya yang bernama Nadiyah, seorang pekerja seks komersial.
"Aku ngerasa sangat deg-degan karena bagian Nadiyah yang bisa melambangkan mungkin sisi Siman di saat dia lepas dari karakter astronotnya karena saat sedang melakukan transaksi seksual, kan sebetulnya kita tidak bisa mengontrol tubuh kita atau hormon kita untuk tetap bergerak pelan," katanya.
Sebelumnya, Asmara melakukan casting untuk film yang diproduksi oleh Angka Fortuna Sinema, Kawan Kawan Media, dan Limaenam Films ini di Yogyakarta.
Tentu aja aku excited banget langsung senang banget ditawari untuk casting film The Science of Fictions langsung diberangkatin ke Jogja untuk casting, ketemu Mas Anggi, ngobrol," pungkas Asmara.
The Science of Fictions dimulai kisahnya pada 1960-an, di Gumuk Pasir Parangkusumo, Yogyakarta. Siman (Gunawan Maryanto) melihat proses shooting pendaratan manusia di bulan oleh kru asing.
Dia tertangkap penjaga dan dipotong lidahnya. Selama puluhan tahun, Siman bergerak pelan menirukan gerakan astronot di luar angkasa untuk membuktikan kebenaran pengalamannya. Siman dianggap gila.
Lewat film The Science of Fictions, Gunawan Maryanto berhasil membawa pulang penghargaan Pemeran Utama Pria Terbaik dari Festival Film Indonesia (FFI) 2020.
Di FFI 2020, film ini juga masuk nominasi Film Cerita Panjang Terbaik, Pemeran Pendukung Pria Terbaik, Sutradara Terbaik, Penulis Skenario Cerita Asli Terbaik, Penata Suara Terbaik, dan Penyunting Gambar Terbaik.