Hello, how was your day? No need to be concerned if you are depressed. Don’t hold your tears, even though you are men. Okay?
Okay, lo pasti udah nggak asing dengan istilah toxic masculinity. Apa ada yang belum tau? Jadi, intinya tuh adalah kayak adanya batasan untuk laki-laki soal peran gender dan sifatnya juga. Gimana menurut lo?
Tapi, kalau yang tertulis di Journal of Psychology tuh kayak konstruksi sosial tentang sifat maskulin. Terus, hal ini lebih ke arah dominasi, kekerasan, homophobic dan ngerendahin perempuan.
Untuk menunjukan maskulinitas tuh bisa lewat pakaian juga salah satunya. Sekarang sih, banyak banget artis-artis yang pakai baju nyentrik dan feminim banget. Nah, apa ini bentuk mereka menjawab soal toxic masculinity?
Eh iya juga ya…
He eh. Bio One sempet mencuri atensi netizen gara-gara unggahan di Instagramnya. Jadi, Bio One upload fotonya pakai kebaya, sanggul, dan riasan khas wanita Jawa. Terus, outfit tank top ungu dan aksesoris yang dipakai Jefri Nichol saat Gala Premiere Film “Sri Asih” jadi perbincangan dan viral di media sosial ges…
Kalo musisi, ada juga yang suka pake crop tee gitu. Oslo Ibrahim namanya… ala-ala Harry Styles gitu sih…
Pasti mancing komen netizen sih
Iya banget. Bahkan pas Jefri Nichol pake tank top ungu yang berenda gitu, netizen langsung pada julid. Komen-komen kayak “si paling fashion has no gender”, “udah mulai keliatan ya”, dan “udah mulai nyaman ya pake baju gitu” berseliweran di sosial media.
Padahal ya balik lagi, ini cuma fashion kok. Gitu kan ya. Si Jefri juga masih doyan tinju kok xixixi
Bio One: Fashion itu bukan soal gender!
“Fashion itu bukan tentang soal gender. Fashion itu adalah tubuh lo. Fashion terbaik adalah ketika lo merasa tubuh lo yang terbaik gitu. Jadi ya, lo pake apapun sebenarnya keren-keren aja ketika lo pede, ketika lo ngerasa yakin sama diri lo.” kata Bio One.
Ya intinya pake apa yang membuat kamu pede dan nyaman aja sih. Si Jefri Nichol, Bio One, Oslo Ibrahim juga nyaman dan pede kok pasti dengan dandanan gitu.
Lagian ya, Bio One juga terinspirasi kata-kata dari Rick Owens. Bio One bilang kalau selama lo pede, ya pakai apapun tetap keren kok. Satu lagi, fashion itu bukan tentang gender katanya.
Gender free, rite?
Betul. Sebenarnya hal kayak gini sempet jadi perbincangan di Amerika sana. Momennya adalah ketika Harry Styles pakai gaun berenda di sampul majalah Vogue pada akhir tahun 2020. Waktu itu sih, netizen di Amerika langsung geram gitu dan banyak yang ngehujat. But, Harry Styles make his own rules yea kan seperti yang tertulis di sampul Vogue waktu itu.
Pasti langsung dihubungin sama topik masculinity
Exactly! Soalnya Harry Styles jadi cowok pertama yang tampil sebagai cover majalah Vogue daaaaaan melunturkan permasalahan masculinity lewat penampilannya. Same with Mick Jagger yang pakai setelan berwarna putih karya Michael Fish dalam konser bandnya di Hyde Park pada 1969.
Masculinity Rolling Stones nggak pernah dipertanyakan, baik ketika Jagger mengenakan gaun putih itu maupun tidak. But, something different ketika Harry Styles nge-represent hal itu. Dia tampak lebih lembut gituuu, dan polos kayak anak-anak sebelum riweuh soal politik gender.
Lebih jauh lagi, artis Grayson Perry dalam bukunya The Descent of Man nge-explore tentang ledakan maskulinitas. Doi berpendapat bahwa norma-norma yang kaku udah nggak masuk akal di era sekarang, termasuk aturan-aturan seperti celana jeans untuk pria dan gaun untuk perempuan.
Oooo i see…
Jadi ya, sebenarnya apa yang dipakai Jefri Nichol di beberapa kesempatan ya sah-sah aja sih. Banyak juga ikon hetero-masculinity yang pakai pakaian nyentrik kayak Mick Jagger, David Bowie yang pakaiannya hampir selalu genderless, dan ya Harry Styles yang tampak berusaha membuang jauh-jauh batasan gender dalam berpakaian, especially di topik masculinity.
Jadi, gimana menurut kalian? Apa mereka ngelakuin itu demi dobrak toxic masculinity?