Akhir pekan kemarin, jagat media sosial diramaikan dengan keadaan Berdendang Bergoyang Festival di Istora Senayan. Rencananya akan diadakan selama tiga hari (28-30 Oktober 2022), Berdendang Bergoyang Festival nyatanya hanya berlangsung dua hari.
Keputusan ini menyusul ricuhnya hari pertama dan hari kedua. Bayangkan, kapasitas Istora Senayan yang hanya 5.000 sampai 8.000 orang, diisi kurang lebih 13.000 ribu orang. Setiap festival memang menginginkan keuntungan dan menciptakan keramaian, karena sampai sekarang masih banyak orang melihat suksesnya sebuah festival berangkat dari sana.
Namun, setelah adanya kejadian yang menimpa Berdendang Bergoyang Festival 2022, saya berpikir bahwa yang jadi indikator suksesnya sebuah festival adalah flow dan crowd control yang bagus, akses, tata panggung, dan sound quality yang bagus. Untuk lineup, tak perlu disebut karena banyak promotor berlomba untuk memberikan yang terbaik.
Kira-kira, apa saja yang terjadi di Berdendang Bergoyang Festival pada weekend kemarin?
Crowd yang luar biasa
Keadaan Berdendang Stage yang penuh sesak di hari pertama. Sumber: Berdendang Bergoyang
Betul, sangat ramai untuk ukuran Istora Senayan yang sebesar itu. Flow dari panggung ke panggung yang tersendat, membuat penampakan lautan manusia di Berdendang Bergoyang Festival terlihat menyeramkan.
Penonton yang habis menyaksikan Hindia bahkan terjebak 1 jam untuk keluar dari area Berdansa Stage. Bahkan, area panggung ikut bergoyang karena ramainya yang menyaksikan Hindia.
Begitu juga dengan penampilan Tulus, Mengutip dari akun TikTok bernama Cella, Bergelora Stage tempat Tulus tampil juga over capacity bahkan sampai ada yang pingsan di sana.
Untuk yang pingsan, kita tak tahu kabar resminya. Cuma, untuk yang over capacity itu benar adanya.
Lineup di Berdansa Stage tiba-tiba nggak main
Jelas ini membuat banyak orang bertanya dan mungkin kesal. Daun Jatuh, Teza Sumendra, Faye Risakotta, Coconut Treez, Ramengvrl, Weird Genius, dan STAN yang dijadwalkan secara berurutan akan tampil di Berdansa Stage di hari kedua tiba-tiba cancel.
Beberapa musisi juga mengumumkannya di media sosial masing-masing. Salah satunya adalah Teza Sumendra.
“Guys, jadi aku gak jadi manggung di “Berdendang Bergoyang” karena satu dan lain hal. Begitupun semua lineup di stage yg sama. Detailnya gak bisa kujelaskan karena panitia punya alasan internalnya sendiri. So, that’s from my POV.” cuit Teza Sumendra di akun Twitter pribadinya.
Based on penjelasannya, tak dipungkiri bahwa ada alasan lain (di luar pengumuman pihak Berdendang Bergoyang di Instagram) sehingga Berdansa Stage ditiadakan hari itu.
Ada yang unik, tiba-tiba…
Coconut Treez tampil di Bergembira Stage. Tampaknya, Coconut Treez bersikeras untuk tetap tampil di Berdendang Bergoyang sehingga akhirnya tampil sebelum penampilan Kapten Qibil Cs alias The Changcuters. Meskipun, pengumuman dari pengeras suara memanggil The Changcuters, yang muncul justru Coconut Treez.
Puncaknya adalah hari kedua
Hari kedua Berdendang Bergoyang Festival 2022 mungkin jadi hari yang tak bisa dilupakan oleh panitia. Alur dan jadwal yang berantakan, serta batal tampilnya beberapa artis membuat kemarahan penonton memuncak pada hari itu. Kejadian ini juga yang akhirnya membuat Berdendang Bergoyang Festival hari ketiga dibatalkan.
Ditiadakannya hari ketiga yang membuat orang-orang makin kecewa
Kritik untuk Berdendang Bergoyang Festival 2022 bertebaran di media sosial. Pertama karena secara tiba-tiba, lineup di Berdansa Stage dibatalkan di hari kedua dan ketiga. Kedua, karena keterlambatan dan pemotongan durasi secara mendadak di hari kedua pementasan. Ketiga, terlalu banyak lautan manusia di Istora Senayan sehingga flow dan crowd tak terkontrol. Terakhir, dibatalkannya hari ketiga menambah rentetan kejadian tak mengenakkan di Berdendang Bergoyang Festival 2022.
Tapi, ini adalah keputusan tepat mengingat membludaknya penonton selama dua hari sebelumnya. Kericuhan penonton yang mengobrak-abrik dan mencari pembenaran ke pihak penyelenggara juga menjadi alasan di balik batalnya hari ketiga Berdendang Bergoyang Festival. Jika hari ketiga berlanjut, tak menutup kemungkinan akan ada nyawa yang terenggut di sana.
Rossa, salah satu lineup di Berdendang Bergoyang Festival 2022 mengatakan bahwa pembatalan hari ketiga Berdendang Bergoyang patut diapresiasi. Hal ini karena pembatalannya didasari oleh keselamatan dan nyawa manusia.
“Salah satu festival favorit aku dan pastinya puluhan ribu lainnya. Yang selalu berkonsep dan ‘Indonesia’ banget rasanya. Sedih pastinya ketika harus dibatalkan tadi malam. Pastinya banyak sekali kerugian material bagi semua pihak, penonton,musisi dan terbesar pastinya panitia. Nggak terbayang gimana beratnya mempersiapkan event bertahun-tahun dan akhirnya harus ditiadakan. Tapi di balik semua sedih, jujur ada rasa terharu,keputusan untuk meniadakan event dengan alasan keselamatan patut diapresiasi, meskipun pastinya panitia menanggung rugi banyak banget . Lebih baik selamat, dan sehat semua ya.” ujar Rossa di akun Instagram pribadinya.
Meski banyak yang menganggap festival ini gagal total di segala aspek, masih ada orang yang mengapresiasi acara ini.
Vicky Alaydrus bersama teman-temannya yang tetap ceria di Berdendang Bergoyang Festival 2022. Sumber: Instagram @vickyalaydrus
Vicky Alaydrus yang turut datang di acara ini juga mengatakan bahwa Berdendang Bergoyang Festival sangat gagal. Namun, hal tersebut tak mempengaruhi keseruan di Istora Senayan.
“Festival Day 1 with my loves. Ya walaupun menurut gue failed banget si Berdendang Bergoyang Festival 2022, banyak yang kita mau tonton tapi nggak bisa dan banyak lagi kericuhan lainnya. Tapi gapapa untung bestie-bestie aku seru-seru banget jadi kita tetap fun.” tulisnya di caption Instagram pribadinya.
Setidaknya, Berdendang Bergoyang Festival 2022 tak merenggut korban jiwa. Mereka juga bertanggungjawab untuk mengembalikan atau refund uang tiket penonton.
Tak adanya booth minuman alkohol juga menjadi keputusan tepat yang diambil oleh Berdendang Bergoyang. Melihat ricuhnya penonton, jadi nggak kebayang kalau ada booth minuman alkohol di sana.
Terakhir, izinkan saya mengutip perkataan Mas Wendi dari Seringai.
“Semakin banyak amatir bikin festival dengan ribuan/puluhan ribu penonton maka semakin dekat pula kita dengan Tragedi Kanjuruhan versi Musik. Untungnya itu tidak terjadi kemarin dan jangan sampai pernah terjadi di depan nanti. Demi showbiz yg lebih aman dan nyaman. Semoga!”
Bagaimana menurut kamu?