Good morning, everyone! After a crazy rainy week, we hope you enjoy this wonderful Friday. So, this is the first news!
Belakangan isu soal bullying dan mental illness menjadi hal penting yang wajib dibahas. Terbaru kan ada kisah anak pejabat DJP yang lakukan penganiayaan sampai korbannya koma. Bullying emang bahaya dan bisa jadi tindak kriminal kalau udah parah banget.
Tema bullying dan mental illness ini jadi tema film Teman Tidur. Ternyata tema ini belum banyak digarap dalam industri film tanah air. Untuk mengisi kekosongan tema ini, Robagu Pictures merilis film bergenre drama thriller berjudul Teman Tidur yang menjadikan perundungan atau bully sebagai tema utama.
The Background
Film Teman Tidur yang disutradarai Ray Nayoan ini mengambil latar belakang masa remaja dan situasi SMA. Sekolah merupakan salah satu tempat di mana perundungan atau bullying seringkali terjadi.
Cerita film berawal dari Kelly, salah satu siswi SMA Tunas Bangsa, yang bunuh diri karena menjadi korban bully dari geng sekolah dan foto sensualnya tersebar ke seantero sekolah. Cerita berlanjut dengan kehadiran sosok arwah Kelly yang terus menghantui para pelaku perundungan.
Mutiara Sofya: Peran saya sebagai Kelly relate banget sama kondisi sekarang
Mutiara Sofya yang berperan sebagai Kelly menceritakan kesannya saat menjalani proses syuting dan mendalami perannya sebagai salah satu pemain utama film ini.
"Peran saya sebagai Kelly sangat relate dengan kondisi saat ini karena bully terjadi di sekolah dan dimana-mana. Kebetulan lagi, saya korban bully sejak TK hingga SMP. Jadi tahu dan ngerasain banget sedih, kecewa dan takut sebagai seorang korban," kata Mutiara saat media gathering rilis Teman Tidur di kawasan Prapanca, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, baru-baru ini
Hal senada dikatakan juga oleh Gunawan, aktor senior yang berperan sebagai Ayah Kelly, korban bully di film Teman Tidur. Ia merasa sangat menjiwai dan total sekali berperan dalam film ini.
"Saya merasakan perasaan kecewa sebagai orang tua yang anaknya dibully. Soalnya anak saya adalah korban bully saat SD. Terlihat sekali perbedaannya dari awalnya periang menjadi pendiam, suka menangis dan penakut. Orang tua harus peka terhadap kondisi dan perubahan sikap anak," kata Gunawan.
Bukan hanya Mutiara Sofya dan Gunawan yang pernah bersinggungan dengan persoalan bully, Kalina Ocktaranny yang juga bermain dalam film ini mengakui pernah menjadi korban saat sekolah.
“Itu terjadi saat SMA. Setelah sekian lama diam, saya akhirnya bersuara dan melawan. Jika kita tidak bersikap, bully akan terus langgeng. Saya sepakat dengan Gunawan, orang tua harus peka dan harus sering ngobrol dan menjadi teman diskusi anak,” kata Kalina yang pertama kali main film layar lebar.
Film Jadi Medium yang Cocok untuk Melawan Ini
Dino Izaak, Executive Producer Teman Tidur mengatakan sekolah menjadi lahan subur perundungan yang seringkali diabaikan. Makanya, film ini menjadi medium penyampaian pesan yang sangat baik dan efektif mengenai dampak buruk dari perundungan.
“Jadi film ini bukan hanya sekadar menggambarkan masa indah remaja di sekolah yang sarat dengan romansa atau kesenangan, tapi juga bicara perundungan, kesehatan mental, dampak buruk media sosial serta bagaimana kita harus menyikapinya,” ujar Dino.
Bullying dan Mental Illness Bukan Hal Sepele
Harapannya, masyarakat antusias untuk mengenal lebih jauh persoalan kesehatan mental dan perundungan yang bukan masalah sepele, terlebih lagi tema ini dibungkus dengan genre film thriller yang menarik dan cukup disukai. Ray Nayoan sebagai sutradara mengatakan film garapannya itu dapat memberikan pengalaman dan pelajaran penting kepada para penonton baik itu remaja maupun orang tua yang memiliki anak di sekolah.
“Film Teman Tidur ini menghadirkan pengalaman audio visual yang baru melalui penyelaman terhadap karakter pertemanan di sekolah dan juga bagaimana gadget, media sosial bisa menjadi bahaya jika tidak digunakan dengan bijak,” ungkap Ray Nayoan yang snagat berkesan dengan tema film ini.
Selain Mutiara Sofya, Givina Lukita Dewi dan Baskara Mahendra, film ini juga dibintangi deretan aktor dan aktris ternama seperti Meriam Bellina, Gunawan, Rafael Tan, Khan Teux, Deanda Putri, Abun Sungkar, dan beberapa nama lainnya.
Film yang ceritanya ditulis Asaf Antariksa dan Gea Rexy ini akan tayang bersamaan dengan Hari Film Nasional, 30 Maret 2023. Original Soundtrack film ini dinyanyikan oleh Monita Tahalea dan diciptakan oleh Sri Hanuraga sekaligus sebagai penata musik film Teman Tidur bersama dengan Thoersi Argeswara.