Merebaknya virus corona di Indonesia memberikan dampak yang cukup besar, salah satunya pada industri musik. Para musisi pun kesulitan menggelar konser secara langsung. Sebab, demi mencegah penyebaran COVID-19, masyarakat diimbau untuk menjauhi kerumunan.
Kendati demikian, hal tersebut tak membuat para pelaku industri musik menyerah dan berhenti berkarya. Selama adanya pandemi ini, cukup banyak musisi yang menggelar maupun tampil dalam konser secara daring.
''(Pandemi) virus ini menumbuhkan kreatifitas baru. Konser dari live ke panggung online, ada konser streaming, konser dari rumah, atau melalui sosial media. Kalau drive-in (concerts) agak unik. Banyak konser virtual oleh musisi,'' ucap Candra dalam diskusi daring Saatnya Bangkit Bersama, kerjasama Kemendikbud dan Komunitas Pewarta Hiburan Indonesia (KOPHI), Rabu (2/9).
Pelantun lagu ''Kekagumanku'' ini menilai bahwa meski kini terdapat banyak konser yang diselenggarakan secara daring, konser yang ditampilkan secara langsung tetap tak tergantikan. Dia pun berharap situasi dan kondisi bisa kembali normal.
''Konser virtual tidak bisa menggantikan konser reguler. Tapi, apa boleh buat. Saat ini kita masih akan disuguhkan konser-konser virtual. Kita sama-sama menghadapi situasi ini. Kita harus membiasakan diri sambil terus berdoa supaya pandemi ini bisa segera berakhir,'' katanya.
Di masa pandemi ini, Candra yang juga merupakan ketua dari Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI), membagi kategori musisi ke dalam tiga kelompok, yakni mapan, pas-pasan, dan rentan.
Menurut pria berumur 54 tahun ini, musisi yang termasuk ke dalam kategori mapan tidak perlu diberi bantuan. Sebab, mereka sudah mampu untuk menggelar live streaming sendiri dan punya ruang gerak untuk berkreasi.
Berbeda dengan kategori mapan, kategori pas-pasan dan rentan diberi bantuan berupa pelatihan, uang, hingga sembako.
''Yang kelompok pas-pasan ada modal tapi mulai habis, musisi beralih ke kuliner misalnya, dilakukan pemberdayaan, mencarikan modal, pelatihan e-commerce dan modul latihan live streaming untuk memulai usaha baru,'' ungkap Candra.
''Kelompok rentan diberi bantuan sembako, bantuan langsung uang tunai dan rumah singgah. Bantuan dari berbagai pihak. Sudah ada Rp 600 juta yang telah disalurkan melalui FESMI. Pemberian bantuan ini masih berlanjut sampai sekarang,'' sambungnya.