Web drama-komedi �Imperfect The Series� melakukan pembilan gambar di tengah merebaknya virus corona. Syuting dimulai pada September dan selesai pada Oktober 2020.
Ernest Prakasa selaku penulis skenario dan pengarah kreatif serial tersebut, mengatakan bahwa syuting dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat.
�Kita sudah menerapkan protokol (kesehatan), ada swab, rapid, segala macam,� ucap Ernest dalam wawancara dengan Eventori.
Menjalani syuting di tengah pandemi COVID-19, terasa berbeda bagi pria berumur 38 tahun ini. Tak memungkiri, Ernest pun sempat merasa khawatir.
�Bedanya dipenuhi banya rasa was-was, karena pandeminya akhir pekan kasusnya angkanya naik terus,� ungkap Ernest.
Ernest dan para kru yang terlibat pun saling mengingatkan untuk menjaga kesehatan. �Kita sering saling mengingatkan pakai masker, cuci tangan, biar disiplinnya tetap terjaga di antara kru dan pemain,� katanya.
Ada beberapa hal yang membuat proses pengambilan gambar pun menjadi terhambat. Mereka baru bisa lanjut syuting, setelah situasi dan kondisi membaik.
�Pemprov DKI sempat memberlalukan PSBB rem darurat waktu itu, kita mau enggak mau sempat berhenti juga, syutingnya kita stop sementara. Setelah keadaan membaik, kita lanjut lagi,� tutur Ernest.
�Syuting di tengah PSBB salah satu tantangannya, karena ada pembatasan sosial. Ada lokasi yang kita enggak bisa pakai padahal sudah siapain. Jadi, harus cari lokasi baru lagi, enggak bisa di Jakarta,� sambungnya.
Setelah syuting selesai, kini �Imperfect The Series� sedang tahap editing. Selain itu, Ernest punya proyek lain yang sedang dikerjakan olehnya.
�Edit satu proyek yang mau aku produce untuk syuting di awal 2021. (Filmnya) masih seputar drama komedi, sutradaranya yang sutradarain �Ghost Writer 2�,� pungkas Ernest Prakasa.