Dari Artis, Musisi Hingga Tokoh Bangsa Gulirkan ''Gerakan Pakai Masker''

Dari Artis, Musisi Hingga Tokoh Bangsa Gulirkan ''Gerakan Pakai Masker''

Posted: Jan 22, 2022

Pada masa pagebluk Covid-19 ini banyak cara dilakukan untuk mempertahankan dan melindungi kemanusiaan. Salah satunya adalah Gerakan Pakai Masker (GPM) yang berdiri di bawah naungan Perkumpulan Semua Peduli Bangsa (PSPB). Inisiator gerakan ini di antaranya Sigit Pramono (mantan Dirut BNI, Endang Hoyaranda (Prodia), Andy F. Noya (BenihBaik), Dr. Pandu Riono (ahli epidemiologi UI), Joko Setiyanto (Ketua Umum Pengelola Asosiasi Pasar Indonesia/Asparindo), wartawan senior Kemal Gani, praktisi periklanan Djito Kasilo, desainer grafis Danton Sihombing, dan pakar pemasaran Yuswohady.

Pada masa pagebluk Covid-19 ini banyak cara dilakukan untuk mempertahankan dan melindungi kemanusiaan. Salah satunya adalah Gerakan Pakai Masker (GPM) yang berdiri di bawah naungan Perkumpulan Semua Peduli Bangsa (PSPB). Inisiator gerakan ini di antaranya Sigit Pramono (mantan Dirut BNI, Endang Hoyaranda (Prodia), Andy F. Noya (BenihBaik), Dr. Pandu Riono (ahli epidemiologi UI), Joko Setiyanto (Ketua Umum Pengelola Asosiasi Pasar Indonesia/Asparindo), wartawan senior Kemal Gani, praktisi periklanan Djito Kasilo, desainer grafis Danton Sihombing, dan pakar pemasaran Yuswohady.

Meski sejatinya gerakan ini tampak sederhana, namun punya makna sangat esensial dalam menyelamatkan kemanusiaan. Paling tidak, gerakan ini dapat menghambat persebaran pandemi Covid-19 yang sampai sekarang belum ditemukan vaksinnya.

Sebagaimana dijelaskan Ketua Komite Sponsor & Donatur, Eric Martoyo, peluncuran resmi GPM oleh PSPB akan dilakukan pada 27 Juni mendatang di Pasar Tanah Tinggi, Tangerang, Banten.

"Target kampanye GPM di pasar-pasar tradisional di seluruh Indonesia. Gerakan ini akan melibatkan banyak musisi, artis dan tokoh Bangsa'' kata Eric Martoyo, vokalis dan motor grup band Montecristo yang jadi salah satu inisiator gerakan ini.

''Eric menambahkan salah satu misi GPM ialah menyiapkan masyarakat termasuk para pedagang di pasar tradisional menyongsong zaman kenormalan baru, dengan tetap berdagang, tetapi wajib memakai masker dan mengikuti protokol pencegahan penularan virus Covid-19 yang lain, jaga jarak, dan jaga kebersihan termasuk cuci tangan.

''Dengan langkah-langkah itu pasar tradisional yang merupakan urat nadi perekonomian Indonesia tetap bisa beroperasi dan menjaga ekonomi bisa bergerak secara normal. "Kita tidak bisa menyerahkan semua persoalan kepada pemerintah, karena mereka juga memiliki keterbatasan," imbuh Eric.

''Mengapa pilihan GPM menghidupkan kembali pasar tradisional? Menurut Eric, pasar tradisional adalah urat nadi perekonomian masyarakat kecil. Meski pada saat bersamaan, kondisi pasar tradisional yang cenderung becek menjadi ancaman yang sangat gawat atas persebaran Covid-19.

"Kalau kita nggak bergerak jangan-jangan akan ada gelombang kedua nanti. Untuk itulah memakai masker adalah solusi tergampang, karena dengan mengenakan masker, dapat menahan hingga 75% kemungkinan tertular dan menularkan virus ini, di antara pedagang dan pembeli di Pasar Tradisional," tekan Eric Martoyo semangat.

Dengan rakyat dapat menjalankan roda perekonomiannya kembali, dengan sendirinya rakyat kembali dapat makan dan hidup serta menjalani kelaziman baru dengan baik. "Jadi, biar gampang, untuk teaser, yang dihembuskan PSPB adalah Gerakan Pakai Masker dulu," kata Eric Martoyo.

Writer: Dadi Krismatono
TAGS:Opini,Tokoh
SHARE
Recommendation Article