Pandemi membuat banyak lini hiburan di seluruh dunia terpaksa berhenti sementara, terutama dengan pertunjukan yang tentunya mendatangkan banyak massa. Banyak masyarakat yang merasa rindu merasakan euforia datang ke acara secara langsung.
Namun kerinduan akan hal tersebut sudah mulai dapat terobati, salah satunya adalah dengan mulai diadakan kembali acara secara langsung walaupun tetap menaati protokol kesehatan yang berlaku.
Salah satu yang berhasil beradaptasi dan mengadakan acara secara langsung adalah acara bertajuk Press The Button, Sebuah acara block market yang menyatukan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di bidang Fashion, Vintage Stuff & F&B (Food and Beverage) yang terdiri dari kurang lebih 40 UMKM, serta turut menampilkan berbagai penampil diantaranya adalah Iwa K, Saykoji, Winky Wiryawan, dan lainnya.
Dalam wawancara eksklusifnya dengan Eventori, Muhammad Rinaldy Prasadhana atau yang kerap disapa Ojonk selaku Ketua Pelaksana dari Press The Button, mengungkapkan bahwa alasan utama dari acara ini adalah untuk mengangkat kembali roda perekonomian di Indonesia melalui industri hiburan,
''Alasan terbesar kami mewujudkan Press The Button salah satunya sudah pasti untuk mengangkat roda perekonomian, karena kita semua sama-sama tau di masa pandemi ini semua elemen dalam keadaan yang cukup tidak baik,'' ungkap Ojonk.
Perihal bagaimana cara mereka untuk merealisasikan acara ini, Ojonk menjelaskan bahwa mereka tetap menjaga koordinasi serta berkolaborasi dengan berbagai instansi yang terkait. Hal tersebut dilakukan guna mewujudkan jalannya acara luring ini yang sudah dirindukan banyak orang.
''Tentunya kami berkoordinasi serta berkolaborasi dengan beberapa instansi terkait, agar kami semua dapat mewujudkan hal-hal yang sama-sama kita semua rindukan ini bisa berjalan lagi,'' jelas Ojonk.
Ojonk juga menjelaskan tantangan terbesar dari Press The Button, menurutnya banyak faktor yang perlu diperhatikan mulai dari cuaca, perizinan, sampai dengan memastikan pelbagai protokol kesehatan diterapkan dengan tepat.
''Tentunya banyak faktor seperti cuaca, perizinan di masa pandemi dan beberapa registrasi yang harus kami sesuaikan, seperti protokol kesehatan audience serta protokol kesehatan di venue,'' jelasnya.
Sebagai salah satu acara pertama yang berhasil dilaksanakan di masa pandemi, tentunya acara ini memiliki harapan besar kedepannya, menurut Ojonk mereka berharap dengan diadakannya acara ini menjadi pembelajaran untuk acara-acara kedepannya.
''Kedepannya kami Press The Button pastinya akan belajar untuk lebih baik lagi, dan tentunya akan menyapa masyarakat lagi di tahun depan, khususnya dalam waktu dekat. Karena kedepannya press the button akan dijalankan 2 sampai 3 kali dalam setahun dan pastinya dengan rekanan komunitas yang lebih banyak lagi,'' ungkap Ojonk.
Selain itu, mereka juga berharap untuk dapat membantu UMKM dalam negeri, sekaligus memutar kembali roda perekonomian, dan menyebarkan semangat kepada seluruh masyarakat untuk kembali pulih bersama.
''Harapan kami untuk Press The button, kami bisa membantu UMKM dalam roda perekonomian serta menyebarkan mindset positif kepada seluruh masyarakat, UMKM serta elemen-elemen terkait untuk bisa bangkit bersama-sama dari masa pandemi ini dan industri ini bisa pulih kembali,'' pungkas Ojonk.
Berkaca dari Press The Button, kita dapat meyakini bahwa kondisi pandemi ini tidak memberhentikan kita untuk selalu beradaptasi. Dengan tetap menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan, kita akan kembali pulih bersama.