Debora S merupakan CEO dari Detail Event, agensi yang memberikan jasa di bidang event, mulai dari event consultant, event strategic, promosi, hingga eksekusi event.
Sebelum menjadi CEO, Debora terjun ke industri kreatif dengan menjadi Master of Ceremony (MC). Kemudian, menjadi stage management, freelance project leader, hingga akhirnya diminta bergabung di unit bisnis activation Kompas Gramedia.
Sekitar 6 tahun di Kompas Gramedia, sampai jabatan terakhir aku Head of Action & Field Department. Setelah aku keluar, mendirikan Detail Event dari 2016, ucap Debora dalam wawancara dengan Eventori.
Selama berada di industri kreatif, ada cukup banyak event yang dijalani oleh Debora. Di antaranya adalah Asian Games Torch Relay 2018 sebagai project director, Asian Games Festival 2018 sebagai project director, dan lainnya.
Debora juga berhasil meraih penghargaan dari rekor MURI untuk 10.000 Ganti Oli di 8 Kota Federal Oil dan 10.000 Wishing Card Ibu Hamil For Prenagen. Selain itu, ada dari Guinness World Records untuk 3.100 Anak Fingerprint Frisian Flag.
Kalau prestasi secara personal, aku jadi kurator di event Kemenparekraf. Sempat membuat petunjuk teknis buat pendukungan event. Itu buat aku salah satu prestasi, karena itu regulasi terhadap event, ungkap Debora.
Suka dan duka kerap dirasakan oleh Debora. Seperti saat sedang memiliki jadwal yang padat, dia cukup sering keluar masuk rumah sakit.
Suka sih banyak, kalau kita bicara event, kita bicara passion. Jadi, apapun yang akan aku kerjain itu aku suka. Kalau bicaranya duka, yang paling berat pernah aku jalani adalah 5 bulan enggak pulang, Torch Relay. Empat kali masuk rumah sakit selama 40 hari keliling di 54 kota dengan posisi tiap hari tidur 2 jam, pindah-pindah tempat, jelas Debora.
Lantas, apa harapan Debora sebagai pelaku industri kreatif?
Indonesia kan punya banyak budaya, dari budaya itu pasti bisa jadi konsep yang bagus, tools atau alat untuk mempromosikan Indonesia. Berharap perkembangan industri event Indonesia ini bisa jadi lebih baik kedepannya, kreatifitas naik, kompetensi teman-teman tinggi, supaya event bukan cuma menjadi alat, tapi modal utama untuk mempromosikan pariwisata atau menjadi penarik utama pariwisata, pungkas Debora.