Dere merupakan seorang penyanyi pendatang baru di industri musik. Potensi yang dimiliki oleh perempuan berusia 18 tahun ini telah menarik perhatian Tulus.
Pada Dere, saya melihat talenta yang mungkin dapat membawa kariernya berkembang jauh, ucap Tulus dalam keterangan pers yang diterima Eventori.
Kemudian, bakat yang dimiliki oleh Dere diasah di Tigaduasatu, perusahaan label rekaman musik dan manajemen artis yang membawa sentuhan baru dan memperkaya warna musik Indonesia.
Singgel debut dari Dere adalah lagu Kota. Lirik dan lagu tersebut diselesaikan pada 22 Juli 2020, direkam pada tanggal 25 September 2020, dan setelah melewati proses mixing dan mastering, rampung seutuhnya pada 14 Oktober 2020.
Kota lahir dari melodi gitar tua, serta senandung yang terinspirasi dari suara rintik hujan dan udara segar sehabis hujan. Lagu ini berkisah tentang rasa rindu mendalam akan suasana dan momen yang pernah dilewati.
Dua tahun sebelum Dere merilis singgel perdananya, dia sempat berada di satu panggung yang sama bersama Tulus. Hal itu diperlihatkan olehnya di salah satu unggahan akun Instagram pribadinya.
Terima kasih banyak untuk Kak Tulus dan kakak-kakak yang lainnya. Tere sangat amat senang bisa merasakan bagaimana rasanya berada diantara orang-orang hebat, rasanya berada di panggung megah dengan audience yang sangat mengagumkan, tulis Dere dalam kolom keterangan foto.
Pengalaman ini akan Tere ingat seumur hidup. Masih terasa jelas suasana ajaib semalam pada saat Tere bangun pagi hari tadi. Semangat terus untuk Kak Tulus dan kakak-kakak hebat lainnya, sambungnya.
Setelah Kota, Dere merilis singgel keduanya yang berjudul Tanya. Lagu ini ditulis olehnya bersama Tulus di tengah merebaknya virus corona. Memanfaatkan teknologi, lagu ini berhasil diciptakan secara daring.
Lewat lagu ini, aku ingin mengajak teman-teman untuk sejenak berhenti memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang ada di kepala, dan lebih menikmati waktu atau momen yang saat ini kita punya, ucap Dere dalam keterangan pers yang diterima Eventori,
Aransemen lagu Tanya lahir dari eksplorasi Dere bersama produser Ibnu Dian. Dentuman bas yang eksploratif, menjadi garis merah aransemen, di sepanjang lagu yang tercipta dari pemikiran tentang besarnya energi manusia yang tersita, untuk banyaknya pertanyaan yang berlalu-lalang di kepala ini.