Hey there, savvy savers! What are your top tips for mastering the frugal living game and stretchin' that dollar, rupiah, you name it, to the max!
Frugal living akhir-akhir jadi konsep lifestyle yang sering dibicarakan oleh orang-orang. Itu terjadi karena banyak content creator yang bahas ini di TikTok mereka. Jelas itu jadi konsumsi netizen yang kepo soal lifestyle ini, terutama Gen Z.
Yang jadi permasalahan adalah bagaimana mereka bisa menerapkan ini dengan keadaan sekarang. Sadar nggak, pola konsumsi kita after pandemic ini berubah banget?
Frugal Living adalah
Beberapa orang mungkin mikirnya kalau frugal living itu strategi finansial. But, ini ternyata adalah lifestyle yang fokus pada kata ‘butuh’ dan ‘mampu’.
Seperti dilansir dari Wealth Simple, frugal living berarti sadar akan pengeluaran dan fokus pada prioritas keuangan. Intinya seperti itu ya guys, bukan pelit hehehe. Satu lagi, ini benar-benar dilakukan dalam keadaan sepenuhnya sadar!
Kalau menurut website Kemenkeu, frugal living ini adalah konsep alokasi dana yang dilakukan secara sadar dengan konsep dan tujuan yang udah matang.
Lifestyle yang Diterapkan oleh Artis-Artis
Gaya hidup kayak gini juga udah diadopsi oleh artis-artis seperti Cinta Laura hingga miliarder seperti Mark Zuckerberg.
Bahkan, Cinta Laura merasa lebih baik untuk spend uang untuk self improvement seperti beli buka, olahraga, dan semacamnya. Intinya, kebutuhan primer yang beneran ‘primer’.
“Mending spend uang untuk hal yang meningkatkan kualitas diri dibanding foya-foya, atau ke pakaian dan lain-lain.” (Cinta Laura)
Gen Z Bisa Frugal Living Nggak?
Sebagai generasi yang dituntut serba cepat, mereka pasti juga butuh mengistirahatkan fisik dan pikirannya. Salah satu tujuan paling masuk akal adalah attend to music festival or concert. Nonton musisi favorit, senang-senang, dan nggak mikirin kerjaan.
Permasalahannya adalah, Masyarakat Indonesia konsumsinya ada di angka 70,9% untuk konsumsi leisure seperti konser. Konsumtif banget ya? Hahaha.
Apalagi, keadaan sekarang yang mengubah pandangan soal kebutuhan. Mengonsumsi hiburan, termasuk konser, jadi ‘kebutuhan’ baru untuk mereka. Ditambah, banyak konser dan music festival setelah pandemi yang bikin mereka mau nggak mau hadir dan merasa ‘ah ini dia yang gue butuhin’. Paham kan? Hehehe…
Sebenarnya, belum tentu mereka ini cocok dengan frugal living. Apalagi mayoritas Gen Z lagi ada di fase mingle sana-sini untuk networking, ngonser terus sebagai pelarian realita, dan sebagainya.
Jadi, kalau menurut lo frugal living ini cocok nggak diterapkan?