Dipha Barus : ''I Have Decided to Say Yes to Life''

Dipha Barus : ''I Have Decided to Say Yes to Life''

Posted: Jan 22, 2022

10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia, banyak hal telah dialami oleh banyak orang beberapa tahun ke belakang, dengan adanya pandemi dan segala persoalan sosial lainnya, sudah selayaknya kita untuk rehat sejenak dan menghargai bahwa kita semua masih berjuang.

10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia, banyak hal telah dialami oleh banyak orang beberapa tahun ke belakang, dengan adanya pandemi dan segala persoalan sosial lainnya, sudah selayaknya kita untuk rehat sejenak dan menghargai bahwa kita semua masih berjuang.

Ungkapan-ungkapan sejenis juga banyak diungkapkan oleh berbagai publik figur maupun media-media yang berfokus pada kesehatan mental. Salah satunya adalah Menjadi Manusia sebuah media alternatif yang berbagi kisah sesama manusia.

''Menjadi Manusia adalah sebuah alternatif media dan social-platform untuk mereka yang ingin berbagi, dan mendengar cerita-cerita tentang kehidupan dari berbagai sudut pandang, dan diharapkan mampu menjadi sebuah tangga untuk mendapatkan setitik harapan bagi mereka yang memiliki persoalan-persoalan dalam kehidupan,'' jelas Menjadi Manusia dalam situs web resminya.

Melalui konten-konten yang dibagikan di sosial media resminya, Menjadi Manusia juga sering memberikan semangat untuk terus bangkit, kepada siapapun yang sedang berjuang.

''Walau rasanya semua tak kunjung membaik juga, jangan lupakan fakta bahwa kau pernah jatuh sekali, sebelum akhirnya mampu membawa dirimu bangkit lagi,'' ungkap Menjadi Manusia

Dalam acara yang dibuat oleh Menjadi Manusia, Asaelia Aleeza Co-Founder dari Ubah Stigma yaitu organisasi non-profit yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, mengenai kesehatan mental, dan untuk melawan stigma terhadap isu kejiwaan di Indonesia, mengungkapkan bahwa kita harus melepaskan kesedihan kita agar tidak menjadi emosi terpendam yang menjadi akar masalah di masa depan.

''Kalau kita mendapatkan hal-hal yang menyakitkan, yang mungkin membuat kita jadi merasa sedih atau kesal pastinya jangan dipendam, kita harus bisa meregulasi emosi kita. Karena kalau kita pendam itu bisa menjadi akar masalah di masa depan,'' ungkap Asaelia Aleeza

Musisi kenamaan Indonesia yaitu Dipha Barus juga menceritakan kisahnya yang berjuang menghadapi kondisi kesehatan mentalnya, mulai dari diagnosa sejak dirinya masih kecil sampai dengan pikiran untuk bunuh diri.

''Saya didiagnosa dengan kondisi mental ketika saya masih kecil. Saya mengalami kecemasan sosial yang melumpuhkan, kepekaan yang tidak biasa terhadap tantangan sensorik, dan pikiran untuk bunuh diri,'' ungkap Dipha dalam unggahan Instagramnya.

Dipha kemudian menambahkan bahwa dirinya sendiri yang memilih untuk berdamai dengan dirinya sendiri.Walaupun kondisinya tersebut tidak akan pernah hilang tetapi dia menganggap bahwa hal tersebut dapat menjadi kekuatannya.

''Saya mengerti bahwa kondisi saya tidak akan pernah hilang. Tapi saya telah memutuskan untuk mengatakan ya untuk hidup. Dengan cara ini, saya telah berdamai dengan diri saya sendiri, yang memberi saya kekuatan atas diagnosis saya,'' sambung Dipha.

Salah satu psikolog klinis yang juga sering membagikan konten mengenai kesehatan mental di sosial medianya, yaitu Sabrina Maidah juga memberikan semangat kepada seluruh masyarakat, dan mengajak agar kita semua menghargai progres yang telah dibuat sampai saat ini.

''Selamat hari kesehatan mental sedunia. Aku tau pasti melewati ini semua ga mudah, maka dari itu aku ingin selalu mengingatkan bahwa sekecil apapun itu adalah progres. Kamu nggak perlu melihat hal besar untuk progress kamu. Sekecil kamu sudah bisa tersenyum dan tertawa, mampu makan dengan nikmat, bagun tidur nggak terasa kecapean lagi, nafas nggak sesak, pokoknya hal yang kamu pikir sepele atau kecil sebenarnya adalah big things kalau kamu tau,'' ungkap Sabrina.

Writer: Alvin Iqbal
TAGS:Artis / Talent
SHARE
Recommendation Article