Dengan perkembangan zaman yang terjadi, manusia sudah tidak aneh lagi dengan interaksi bersama dengan dunia maya. Mulai dari gawai yang ada di tangan kita, sampai dengan menonton hiburan fantasi yang di luar logika.
Salah satu yang lahir dari perkembangan zaman ini adalah grup musik virtual bernama Timur. Dihadirkan oleh label rekaman asal Jakarta Double Deer, grup musik ini berisikan karakter fiktif berbentuk animasi.
Konsep grup musik virtual memang bukanlah hal baru, sebut saja grup musik Gorillaz yang telah meramaikan industri musik dunia sejak tahun 1998 silam, selain itu Indonesia juga memiliki penyanyi solo wanita virtual yang juga cukup menggemparkan jagat maya, yaitu Crystagella.
Lantas apa yang membuat grup musik virtual itu menarik? Diantaranya adalah dengan menghadirkan karakter fiktif berbentuk animasi atau kartun yang ditujukan untuk kepentingan visual album, dan musik video. Namun dari segi musik, dan pertunjukan panggung tetap dikerjakan oleh seorang musisi dan produser.
Dalam pernyataan resminya menyebutkan bahwa grup musik Timur ini beranggotakan Olsen pada gitar dengan permainan yang ajaib, Kim yang merupakan digital savvy tetapi memiliki permainan bass yang groovy, JD yang bertanggung jawab dibalik drum dengan menjaga tempo permainan, lalu Arta pengisi suara yang menjadikan Timur sangat menarik dengan ciri khas vokalnya.
Sedangkan untuk singgel pembuka mereka mencoba menghadirkan “Distribusi Normal”, sebuah karya yang penuh akan nuansa dari grup musik aliran alternative dan grunge tahun 1990 hingga awal 2000, ditambahkan dengan bumbu elemen elektronik.
Singgel “Distribusi Normal” dari grup musik virtual Timur sudah siap diperdengarkan secara luas dan penuh oleh pecinta musik Tanah Air di berbagai layanan Digital Streaming Platform yang ada di Indonesia.