Akhirnya, pada Jumat (10/4) Efek Rumah Kaca merilis “Rimpang” dalam format fisik CD yang bekerjasama dengan label rekaman demajors dan dapat kamu beli secara online melalui www.demajor.com dan di semua outlet demajors. Serta dapat juga kamu beli di setiap pertunjukan “Mendengar Rimpang”.
Selain CD, album fisik yang dijual juga menyertakan postcard berisikan 10 gambar yang merepresentasikan masing-masing lagu.
Inspirasi Datang Dari Teori Rhizome, Apaan Tuh?
Album merupakan sebuah paket karya yang ditawarkan oleh musisi kepada pendengar dan di album ini Efek Rumah Kaca mampu mengemas setiap lagu dengan artwork yang saling mengisi arwah masing-masing.
Terinspirasi oleh teori Rhizome oleh Deleuze dan Guattari yang merupakan sebuah konsep dalam post-strukturalisme yang menggambarkan jaringan nonlinier yang menghubungkan titik manapun dengan titik lainnya untuk merujuk pada jaringan yang membangun "hubungan antara rantai semiotik, organisasi kekuasaan, dan situasi yang berkaitan dengan seni, ilmu pengetahuan, dan perjuangan sosial" tanpa adanya tatanan atau koherensi yang jelas.
Agakberat sih memang, tapi membaca sekilas mengenai teori Rhizome sepertinya sudah cukup menggambarkan bahwa album ini bisa jadi merupakan album yang didesain untuk membangun ikatan antara satu hal dengan hal lainnya yang saling berkaitan.
Dengan konsep yang cukup kompleks seperti itu, sepertinya jarak 7 tahun dengan album terakhir mereka “sinestesia” akhirnya menjadi rentang waktu yang sangat bisa dimaklumi.
Baca Juga
Rilisan Fisik Merupakan Format Terbaik untuk Mendengar Album Iini
Tentu setiap orang memiliki cara serta preferensi masing-masing dalam mendengar musik, termasuk kamu, yang biasanya ditentukan oleh kenyamanan dan kemudahan dalam proses melakukannya.
Namun sepertinya untuk album yang satu ini, pilihan mendengarkan melalui format fisik merupakan opsi terbaik yang bisa kamu pilih untuk merasakan aura dari setiap lagu secara utuh.
Karena secara materi, bisa dibilang materi album rimpang ini bukanlah materi album yang ringan dan dapat dinikmati dalam setiap momen.
Perlu waktu dan momen khusus untuk mendengarkan album ini serta treatment proses yang diperlukan untuk menikmati setiap lagu secara utuh.
Contoh momen terbaik yang bisa dilakukan ketika mendengar album ini adalah ketika sore duduk di teras sambil minum secangkir teh hangat sambil melihat sinar matahari menembus dedaunan dan sesekali melakukan kontemplasi.