Festival Film Indonesia (FFI) baru saja dibuka, bertempat di Dome Park Senayan dan disiarkan langsung secara daring melalui aplikasi VIDIO, keempat duta FFI 2021 yaitu Tissa Biani, Jefri Nichol, Angga Yunanda, dan Prilly Latuconsina membacakan 22 nominasi kategori penghargaan Piala Citra FFI 2021.
Daftar nominasi tersebut adalah hasil seleksi dan penjurian yang dilakukan oleh 54 orang Juri Nominasi perwakilan dari asosiasi-asosiasi profesi perfilman. Terdiri dari 45 orang Juri Nominasi untuk kategori Film Cerita Panjang dan 9 orang Juri Nominasi untuk kategori Film Non Cerita Panjang.
Garin Nugroho selaku Ketua Komite Penjurian FFI, membeberkan bagaimanakah proses penjurian ini berlangsung, dimana FFI tahun ini akan menerapkan tiga aspek penting, yaitu penjurian dilakukan oleh asosiasi profesi perfilman, menggunakan sistem dewan juri dan partisipasi masyarakat.
''Sistem penjurian tahun ini dilakukan pada tiga aspek penting, yaitu penghormatan kepada organisasi profesi film dengan proses dasar penjurian dilakukan melalui asosiasi-asosiasi profesi perfilman, sistem penjurian tahap akhir untuk memilih pemenang terbaik menggunakan sistem dewan juri yang sebelumnya pernah dilakukan oleh FFI, dan partisipasi masyarakat yang lebih luas untuk kategori kritik film dan kategori film, aktor, dan aktris terfavorit pilihan penonton,'' jelas Garin.
Garin juga menambahkan bahwa proses penjurian telah melalui berbagai rangkaian panjang, dan mengikutsertakan berbagai orang dari asosiasi profesi melalui proses voting, dan diskusi. Garin juga mengungkapkan bahwa mereka sangat puas dengan keberagaman yang ada, serta munculnya nama-nama baru.
''Proses penjurian sampai dengan tahap penentuan nominasi melewati beberapa lapisan. Untuk kategori Film Cerita Panjang, penetapan daftar pendek berisi 22 film dilakukan melalui penjurian oleh 15 asosiasi profesi dan penentuan nominasi dilakukan oleh tiga orang perwakilan asosiasi profesi melalui voting dan juga diskusi. Sampai dengan tahap nominasi ini, Komite Penjurian antusias dan puas dengan hasil yang diperoleh lewat hadirnya keberagaman tema, genre, visual, dan juga munculnya nama-nama baru. Hal ini menggambarkan geliat pelaku film Indonesia yang tetap tumbuh beragam walau dalam era pandemi yang tidak mudah,'' ungkap Garin.
Acara tersebut juga turut menghadirkan Dr. Hilmar Farid selaku Direktur Jenderal Kebudayaan dari Kemendikbud Ristek. Dia mengungkapkan apresiasinya kepada industri film Indonesia, yang telah berjuang di masa pandemi dan tetap melahirkan karya terbaik meski di masa sulit.
''FFI tahun 2021 merupakan tahun kedua yang dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Kendati demikian, industri film Indonesia masih tetap berjuang untuk melahirkan karya-karya terbaiknya dalam situasi yang terbatas. Lewat FFI, kita juga bisa memperkenalkan dan mempromosikan film-film kita ke dunia, bahkan tak menutup kemungkinan membuat studio besar tertarik dengan film yang kita miliki, sehingga penting bagi kita untuk tetap menggelar Festival Film Indonesia,'' jelas Hilmar.
Hilmar juga mengungkapkan, bahwa Kemendikbud Ristek mendukung penuh pagelaran FFI 2021 ini dan berharap bahwa FFI 2021 ini akan menjadi langkah untuk memajukan kebudayaan kita melalui film.
''Kemendikbud Ristek mendukung penuh pelaksanaan FFI 2021 dengan memberikan penghargaan kepada insan perfilman atas karya film terbaik pada setiap kategori sehingga dapat menguatkan industri film dalam negeri dan sebagai ajang promosi film Indonesia di internasional. Ini juga menjadi langkah dalam memajukan kebudayaan kita melalui film,'' pungkas Hilmar.