Musisi pendatang baru dari Jakarta, yaitu IQIF yang sebelumnya sempat merilis empat singgel berjudul ''Before It''s Too Late'' dan ''Burn Me Down'' di bulan Maret 2020, ''Twisted'' di bulan Februari 2021 dan ''Falling'' di bulan Juli 2021, akhirnya pada bulan Oktober ini merilis album perdananya yang diberi nama ''#1''.
Dalam pernyataan resminya, album yang sempat tertunda selama hampir satu tahun dikarenakan adanya pandemi. Rencananya album tersebut akan berisi 9 lagu dengan berbagai unsur musik, mulai dari rock, garage, electronic, sampai dengan hip hop untuk memberi rasa yang unik, menarik, dan powerful.
''Gue yakin album ini akan terdengar powerful dan berwarna dan akan sangat layak untuk diantisipasi,'' jelas IQIF.
IQIF juga mencoba menceritakan pengalamannya dalam melalui masa-masa pendewasaan, percintaan, kegagalan serta proses merelakan. Semua pengalaman tersebut ia tulis dalam lirik-lirik yang ada di album ''#1''.
''Album ini tidak hanya sebuah cerita tapi juga sebagai motivasi, sebagai statement, sebagai pengingat untuk semua orang agar dapat terus mengejar dan mencapai semua hal yang kalian percaya, tanpa harus mengikuti semua hal yang orang lain katakan pada diri kalian,'' jelas IQIF.
IQIF juga mengajak berbagai pelaku industri musik untuk bekerja sama dalam pembuatan album ini, sebut saja produser Adityar Andra, Iga Massardi dari Barasuara, Neonomora, Rishanda Singgih, ShotgunDre, Felix "Bulix" Tri Kurnia dari Laid This Night, dan Devinza Kendranata.
''Secara musik, album ini ditulis sebagai powerful enforcement dengan elemen rock yang mampu memompa adrenalin pendengar, tapi juga dibungkus dengan melodi yang manis, dan menawan. Dihiasi dengan sentuhan instrumen elektronik yang menghasilkan lagu-lagu yang menarik dan berbeda untuk semua pendengar,'' jelas IQIF.
Album ''#1'' akan bersamaan dengan dirilisnya singgel berjudul ''Humane''. Lagu ini mencoba mendorong pendengar untuk melakukan apapun yang bisa mereka lakukan dalam menghadapi ironi kehidupan yang mereka rasakan dalam berbagai hal.
''Sebuah hal yang wajar untuk merasakan sesuatu, untuk merasa sedih, merasa kecewa, atau bahkan merasa gelisah karena semua itu Manusiawi, begitulah cara kerja manusia dan dengan belajar merelakan mungkin adalah kuncinya. ''Humane'' mengingatkan pendengar bahwa mereka tidak sendiri dalam dunia ini, bahwa kita akan lebih kuat bila bersama,'' ungkap IQIF.