Penyanyi Gamaliel merilis mini album terbarunya yang bertajuk ''Q1''. Dia mengaku bersyukur bisa menyelesaikan mini albumnya ini di tengah merebaknya virus corona.
Produksi mini album ini diselesaikan secara virtual. Tak hanya sendirian, salah satu anggota GAC ini dibantu oleh Aldi Nada Permana, Kenan Loui, dan Gerald Situmorang.
Workshop-nya pun virtual dan surprisingly sangat lancar. Kendalanya lebih ke prosesnya lebih ribet dan meminimalisir pertemuan langsung, ketemu pas mau rekaman vokal doang, ucap Gamaliel dalam konferensi pers virtual.
Q1 berisi empat lagu berbahasa Inggris yang sangat personal baginya. Lagu-lagu tersebut adalah Forever More, Ethereal, Adjacent, dan Unfindable.
Di mini album ini, Gamaliel menghadirkan elemen suara biola yang terdengar kentara. Hal itu dilakukan karena dia ingin merayakan kegagalan yang pernah dialaminya.
Waktu kecil aku suka sekali mendengarkan lagu-lagu dengan biola dan bercita-cita untuk bisa memainkan biola, sampai aku mengikuti les biola. Tapi ternyata biola itu sangat sulit untuk dipelajari dan aku terus menghasilkan nada-nada sumbang, jelas Gamaliel.
Sampai suatu hari salah satu keluargaku menjahili aku dan memutuskan senar biola kecilku dan bilang bahwa aku tidak akan bisa main biola. Aku dengerin dia dan aku tidak bisa main biola sampai sekarang. Kalau dilihat ini adalah kegagalan," sambungnya.
Lagu-lagu yang ada di Q1 menjadi refleksi perjalanan hidupnya. Dalam menulis lagu-lagu yang ada di album ini, dia mendapat pengalaman baru.
Jika di album GAC, aku ngerjainnya bareng-bareng, kali ini hanya aku dan diriku dan benar-benar di kamar. Ketika dikurung di kamar, malah lancar dan jernih ketimbang keluar, pungkas Gamaliel.
Lagu-lagu mini album Q1 sudah bisa didengar di berbagai platform streaming musik digital.