Pada program Teritori yang tayang di kanal Youtube Eventori.id, musisi muda Tanah Air Gangga Kusuma membagikan sedikit kisahnya mengenai awal karir bermusiknya. Mulai dari menulis lagu di kala pandemi sampai dengan album terbarunya.
''Bikin lagu lagi itu gara-gara pandemi sebenarnya, jadi (lagu) Don't kan 2019 akhir, terus tiba-tiba pandemi bulan maret awal banget. Akhirnya karena di kamar doang kan, sendiri lagi lockdown Jakarta, terus coba buat nulis, dan memang pertama kali berani lagi buat nulis lagi itu lagu Blue Jeans,'' ungkap Gangga
Gangga kemudian juga menjelaskan kesulitannya dalam menulis lagu, baginya membuat lagu berbahasa Indonesia sangatlah sulit. Karena menurut dirinya pemilihan kata Bahasa Indonesia sangatlah banyak, dan dia merasa bahwa lebih mudah menyampaikan isi lagunya dengan menggunakan Bahasa Inggris.
''Ternyata menulis (lagu) Bahasa Indonesia tuh nggak segampang itu, kaya susah juga pemilihan katanya kan banyak, pas coba bahasa Inggris kaya penyampaiannya lebih gampang, jadi nggak terlalu cheesy juga,'' jelas Gangga
Setelah itu, Gangga juga menceritakan tentang proses pembuatan album terbarunya. Dia mengungkapkan bahwa album tersebut berdasarkan pengalaman pribadinya, yang dibuat sengaja untuk menceritakan kisah cintanya.
''Waktu itu kan pengen bikin album, dan album kan harus mikirin konsep segala macem, makanya gue memutuskan buat ''oke gue cerita aja deh'' ini intimate kaya based on my personal experience,'' ungkap Gangga
Pria kelahiran 27 Maret 1998 ini juga menjelaskan bahwa album ini menceritakan kisah seseorang yang berpisah dengan pasangannya. Gangga mengucapkan bahwa proses perpisahan memanglah tidak mudah, dan album ini menggambarkan dari awal penolakan, sampai akhirnya dapat mengikhlaskan.
''It's Never Easy tuh cerita kaya disaat lu putus sama pacar proses itu nggak pernah mudah, dan di album ini itu ada banyak banget, kaya dari awal ada denial, acceptance, terus akhirnya lu compress dan akhirnya closure,'' jelas Gangga
Dengan album ini, Gangga juga ingin menyampaikan kepada orang-orang bahwa wajar untuk merasa sedih, dan menangisi orang yang pernah kita sayangi, karena menurutnya tidak perlu untuk selalu berlaga kuat saat menghadapi masalah.
''Ada prosesnya gitu, dan itu yang terjadi di hidup gua gitu, dan gua juga ingin menyampaikan ke orang-orang, gapapa banget lu sedih dan menangisi orang yang pernah lu sayang, gapapa buat cowo juga, nggak usah so tough terus,'' sambung Gangga