Merebaknya pandemi COVID-19 di Indonesia, membuat ruang dan gerak masyarakat menjadi terbatas. Hal itu turut dirasakan oleh aktor, presenter sekaligus komedian Ronal Surapradja.
Lantaran terus di rumah saja, pemeran film �Janji Joni� ini menjadi memiliki cukup banyak waktu luang. Maka dari itu, dia menggunakan waktunya untuk merambah ke dunia bisnis.
�Pandemi yang membatasi saya untuk pergi ke luar, membuat saya lebih banyak memiliki waktu untuk merenung dan mencari jawaban �ke dalam�,� ucap Ronal dalam keterangan pers yang diterima Eventori, Selasa (22/12)
�Termasuk memaknai hadist �Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan�. Ini adalah ide awal dari alasan saya membuat Lawlaka,� sambungnya.
Pemaknaan tersebut sejalan dengan kesukaan Ronal terhadap kain nusantara seperti batik, lurik, tenun, dan lainnya. Berawal dari corat coret di atas kertas, lalu membeli kain dan membawanya ke tukang jahit, hingga menghasilkan celana sarung dengan aplikasi kain batik yang bisa dipakai untuk salat Jumat.
�Pikir saya jika hendak �bertemu�� Dia, selayaknya menggunakan pakaian terbaik yang kita punya. Saya tidak mau lagi menggunakan pakaian seadanya saat bertemu Dia yang Maha Memberi Segalanya,� ungkap Ronal.
Pria berumur 43 tahun ini tak menyangka foto dirinya yang sedang mengenakan sarung tersebut dan diunggah ke Instagram, mendapat respons positif dari netizen.
Setelah itu, Ronal mencoba membuat desain lain dan kembali mengunggahnya ke Instagram. Hasilnya, semakin banyak respons positif yang dia terima.
�Corat coret berubah jadi desain yang lebih serius, termasuk eksplorasi motif batik, lurik, dan tenun dari berbagai daerah di Indonesia. Hasilnya, ide mengalir deras. Saya kira selain passion, ada campur tangan illahiyah di dalamnya,� pungkas Ronal Surapradja.
Meski awalnya memang setelan untuk kegiatan keagamaan, Lawlaka inklusif untuk semua kalangan karena menyukai keindahan adalah fitrah semua manusia, meski kadang dikesampingkan atas nama kepraktisan.