Generasi Tanpa TV, Millennial Hingga Gen Z Menikmati Hiburan Serba Digital

Generasi Tanpa TV, Millennial Hingga Gen Z Menikmati Hiburan Serba Digital

Posted: Jul 26, 2022

Dulu, televisi menjadi salah satu medium penting untuk menyebarkan informasi. Salah satunya adalah penyebaran dan pergerakan industri hiburan itu sendiri.

Dulu, televisi menjadi salah satu medium penting untuk menyebarkan informasi. Salah satunya adalah penyebaran dan pergerakan industri hiburan itu sendiri. Selain radio, televisi lah yang berjasa atas perkembangan industri hiburan, khususnya musik dan film. Coba kita lihat, seberapa banyak dulu tayangan musik yang ada di stasiun televisi?

Sadar nggak sih, era tersebut sudah bergeser ke arah yang lebih ringkas. Dengan adanya smartphone, tayangan berbasis digital, dan sosial media membuat orang-orang perlahan pindah dari televisi untuk mengakses dunia hiburan. Mau dengar lagu? langsung buka Spotify ataupun Apple Music. Dulu sih, kita nunggu sampai lagu kita diputar di MTV Ampuh atau Dahsyat mungkin.

Prilly Latuconsina, yang karirnya melejit melalui televisi mengatakan bahwa sebenarnya televisi masih dibutuhkan, atau mungkin tak akan tergantikan karena pada dasarnya sumber hiburan yang bisa dijangkau semua kalangan sampai saat ini adalah televisi.

“Kalau menurutku itu sendiri tv itu masih penting dan perlu kok. Generasi tanpa tv kayanya hanya di daerah tertentu aja kok. Sebenarnya masih banyak daerah yang masih menggunakan televisi. Untuk generasi tanpa TV bisa dibilang mungkin di Jakarta kali ya, which is mereka mendapatkan informasi lebih banyak dibanding tv yang masih berkutat dengan lembaga sensor. Jadi ya menurutku tv itu masih belum bisa ditinggal meskipun sekarang sudah era digital, dan aku anaknya tv banget loh karena aku masih sering nonton tv.” ujarnya ketika ditemui di bilangan Kemang, Jakarta Selatan.

Fenomena ‘generasi tanpa tv’ sebenarnya tidak merata. Fenomena ini hanya terjadi di beberapa kota besar saja. Seperti kata Prilly, penyebaran informasi melalui medium digital jauh lebih masif daripada lewat medium televisi.

Sedangkan Iqbal, seorang drummer yang juga content creator yang lebih dikenal dengan nama Yoiqbal, mengatakan bahwa belum semua orang bisa hidup tanpa televisi. Karena bagaimanapun juga televisi adalah salah satu sumber hiburan dan juga informasi sampai saat ini.

“Mungkin di kota-kota besar sudah bisa hidup tanpa tv ya. Tapi kalau gue ke kota-kota di luar kota besar Indonesia, sebagian orang masih mengandalkan TV sebagai media informasi dan hiburan. Di kota besar, termasuk gue udah ngga bener-bener menyentuh tv lagi.” ujarnya saat ditemui di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta.

Yoiqbal juga mengatakan bahwa hanya alasan aksesibilitas dan fleksibilitas terhadap waktu saja sekarang orang-orang beralih ke digital.

“Alasannya ya karena waktu sih, sekarang semua orang beralih ke digital. Mau nonton apa aja, mau denger musik apa aja bisa kapan aja. Kalau tv, kita ngga bisa fleksibel soal waktunya gitu.” tambahnya.

Meski seorang content creator yang besar di media digital, Yoiqbal tetap merasa bahwa sampai kapanpun televisi tak bisa ditinggalkan, karena pengaruhnya yang sudah mengakar di Indonesia. 

“Kalau dibilang tanpa tv sih sebenarnya belum bisa ya.” pungkasnya.

Menurut Data Reportal 2022, hampir 80% penduduk di Indonesia yang menggunakan internet. Ini berarti bahwa penyebaran media digital di Indonesia sudah semakin marak, meski belum semua.

Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah mungkin suatu hari nanti di Indonesia benar-benar tak ada televisi sama sekali? Jawabannya hanya tinggal menunggu waktu, bagaimana perkembangan industri media, khususnya hiburan, benar-benar pindah ke ranah digital.

Di Indonesia, sebenarnya ada gerakan yang bernama “Hari Tanpa TV” yang dirayakan setiap tanggal 23 di bulan Juli. Gerakan ini muncul sebagai respon atas kekhawatiran terhadap siaran-siaran hiburan di televisi yang kurang mendidik untuk anak-anak.

Tapi, tampaknya gerakan ini pun sekarang sudah tak berpengaruh karena balik lagi, seberapa banyak orang sekarang yang menonton televisi? Semua hiburan sudah pindah ke gadget atau smartphone. Lebih ringkas dan lebih banyak informasi yang diterima. Dampaknya adalah, makin banyak konten-konten yang tak terfilter, sehingga banyak juga anak-anak yang akhirnya menirukan hal-hal negatif dari konten-konten yang tersebar. 

Jadi, meski tertinggal jauh perkembangannya, televisi tetap dikatakan sebagai salah satu medium untuk hiburan yang paling stabil dan paling baik filter-nya dibandingkan dengan media digital. Sepakat atau tidak?

Writer: Cakra Mahardhika Kevlana
TAGS:Opini
SHARE
Recommendation Article