Gitaris Slank, Ridho Hafiedz menelurkan album solo terbarunya. Album yang berjudul ''Legacy'' itu dipersembahkan khusus untuk kampung halamannya, yakni Maluku.
Pemilik nama Mohammad Ridwan Hafiedz mengaku, lagu-lagu dalam album ''Legacy'' sudah digarap sejak 2013 hingga 2016. Dia pun merasa bersyukur, lantaran album tersebut bisa dirilis pada 2020.
''Kota Ambon dan Maluku selalu memunculkan rasa sentimentil, romansa, manis sekaligus getir yang ada di kumpulan memori,'' kata Ridho Hafiedz dalam keterangan pers yang diterima Eventori, Kamis (10/12).
Legacy tak digarap oleh Ridho sendiri. Namun, dia menggarapnya bersama Bing Leiwakabessy, musisi asal Maluku yang kerap memainkan musik bernuansa Hawaiian. Ridho merasa terhormat bisa bekerjasama dengan Bing.
"Menurut saya, saat jamming bersama Opa Bing, sekat getir yang dulu sempat merusak dan memisahkan persaudaraan Maluku larut seketika, jelas Ridho.
Rasa haru dan sesak justru menjadi satu. Gue bermain Blues, Opa Bing bermain music Hawaiian yang bahkan dengan bebas dia sebut ini music Mollucasian," sambungnya.
Alasan pria berumur 47 tahun ini memberi nama Legacy pada album solonya, yaitu agar bisa menjadi warisan untuk Maluku. Hal ini menjadi bukti bahwa latar belakang berbeda dari Ridho dan Bing bisa dipersatukan oleh karya musik yang indah.
Selain Bing Leiwakabessy, Ridho Hafiedz menggandeng musisi pendukung lainnya dalam album ini, yaitu Nanda Aulia, Leo Maitimu, Rival Himran, Eric My, Yowie dan Gatut. Untuk cover album, Ridho dibantu oleh Jay Subyakto dan desainnya digarap oleh Andi Ari Setiadi.
10 lagu yang ada di album Legacy yakni Hasil Maluku, Sayang Kane, Bisik Bisik Baku Sayang, Kota Ambon, Waktu Hujan Sore Sore, Ole Sio, Hakka Tenjees, Papa Ceda, Ya Hura dan Rasa Sayange.
Album Legacy sudah tersedia dan dapat didengarkan melalui berbagai platform streaming musik digital.