Dalam berakting, seorang aktor kerap memiliki tantangan. Hal tersebut juga turut dirasakan oleh aktris sekaligus atlet taekwondo Aghniny Haque.
Lantaran lahir dan tumbuh besar di Semarang, Jawa Tengah, Aghniny memiliki logat medok. Ketika diminta untuk menghilangkan logat tersebut saat akting, hal itu menjadi salah satu tantangan baginya.
�Waktu itu aku ngerasa karena aku dari daerah, dari Semarang, kita harus bisa ngobrol se-fleksibel mungkin tanpa kelihatan akting,� ucap Aghniny dalam live Instagram Eventori, Talentalks.
�Apalagi, aku dialek Semarang, jadi cara ngomong aku medok. Jadi, agak susah, karena memang bahasa Jawa itu kental sekali. Jadi, susah banget sih, kadang sampai sekarang aku masih medok,� sambungnya.
Pemeran film Habibie & Ainun 3 ini mengaku masih cukup sering menggunakan bahasa daerah di kehidupan sehari-harinya. Sehingga, dia merasa cukup sulit untuk menghilangkan logat medoknya.
�Walaupun aku nasional taekwondonya di Jakarta, cara ngomong aku keseharian itu masih pakai bahasa Indonesia, tapi medok atau bahkan bahasa Jawa, karena banyak teman aku dari Semarang ke Jakarta juga,� jelas Aghniny.
Aghniny pernah diminta untuk menghilangkan logat medoknya, saat dia membintangi film Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 yang tayang pada 2018 lalu. Di film itu, dia berperan sebagai Rara Murni.
�Aku enggak ngerti kalau harus ngomong enggak medok kayak gimana, karena dari lahir, susah banget lidahnya untuk jadi enggak medok. Memang agak susah, waktu itu kasihan juga coach aktingnya, ngajarin aku di syuting Wiro Sableng untuk, �ayo, jangan medok�,� pungkas Aghniny Haque.
Selain itu, beberapa film yang pernah dibintangi oleh Aghniny adalah Taufiq: Lelaki yang Menantang Badai, Wedding Agreement, Habibie & Ainun 3, serta film terbarunya yang berjudul Generasi 90an: Melankolia.