Indonesia memiliki cukup banyak orang yang berkecimpung di industri kreatif, salah satunya adalah Hendra Gunawan Kaban. Dia merupakan CEO dari PT. Maka Multi Kreasindo dan PT. Lalume Indonesia.
Hendra telah berkecimpung di industri kreatif sejak masih berkuliah di Atma Jaya Yogyakarta, jurusan Arsitektur. Saat itu, dia turun langsung di konser 40 kota band Gigi untuk album 3/4", di Yogyakarta dan roadshow Jawa Tengah.
Kata pria asal Medan, Sumatera Utara ini dia sudah pernah terlibat hampir di semua lini event, mulai dari selling, activation, meeting, incentive, impresariat, sampai pengadaan.
Kalau ditanya sebagai apa? wah mulai dari runner, MC, crew, LO, stage management, production tim sampai crowd control, hingga buat konsep semua sudah pernah dijalanin, ucap Hendra dalam wawancara dengan Eventori.
Apalagi di daerah kan EO (Event Organizer), lokal partner tidak bisa memilih dan memilah kerjaannya, apa saja yang ditawarkan, dikerjakan walau terkadang harus fast learning karena belum punya experience. Tapi, beruntung teman-teman mau berbagi ilmu dan pengalaman. Jadi, guru saya banyak banget di industri ini, sambungnya.
Bagi Hendra, hal yang menarik yang didapat selama berkecimpung di industri kreatif ini adalah bisa bertemu dengan banyak orang dengan berbagai macam kepribadian, memecahkan bermacam persoalan dengan segala dinamika, sehingga jadi ruang belajar untuk segala hal, sikap, sensitivitas sosial, membangun jaringan, dan lainnya.
Pastinya yang paling menarik dari semua pengalaman ini saya punya teman-teman di seluruh Indonesia, bahkan keluar Indonesia yang tidak mungkin saya dapatkan kalau saya bekerja di industri yang lain, tutur Hendra.
Untuk prestasi secara event, yang paling membanggakan bagi Hendra adalah saat dia bisa ikut jadi bagian dari production team WCF (World Culture Forum) 2016 di Bali. Event simultannya dilakukan dalam satu area dengan empat kegiatan berbeda dan dihadiri puluhan negara dari semua belahan dunia.
Sementara secara organisasi, kebanggan Hendra adalah bisa terpilih menjadi ketua umum dua periode APPARA INDONESIA, Asosiasi Perusahaan Penyelenggara dan Pelaksana Acara, 2018 sampai 2019 dan 2019 sampai 2021.
Kalau capaian dari sisi lain, tentu paling membanggakan saya bisa jadi staf pengajar di WBI, Wilmar Bisnis Institute jurusan PKA (Pengelolaan Kegiatan Acara). Sementara, saya bukan akademisi, praktisi yang diterima jadi akademisi berdasarkan pengalaman, bukan karena latar belakang akademik, katanya.
Harapan Hendra sebagai pelaku industri kreatif ada banyak. Dari sisi pekerjaan, dia ingin bisa menjadi bagian dari event-event yang lebih besar dan rumit. Apalagi, bisa membawa nama Indonesia.
Harapan lainnya, tentu ingin negara hadir untuk bisa jadi jaminan pekerja event, misalnya ada sebuah regulasi mengenai minimum payment bagi pekerja ini, kemudian di garansi kesehatannya walaupun sebagai pekerja lepas. Sehingga, para pekerja di industri ini punya rasa aman juga nyaman, kreatifitasnya juga lebih dahsyat lagi, tutur Hendra.
Tapi, satu hal yang mungkin tidak terpikirkan oleh banyak orang diluar sana bahwa jadi pekerja event itu luar biasa ibadahnya, karena sebagai pekerja event akan selalu berusaha untuk menyenangkan semua baik client sebagai pemberi pekerjaan, orang-orang yang ikut bekerja di dalamnya, hingga audiens yang hadir, lanjutnya.