Enam belas tahun berkarya di industri musik bukanlah waktu yang sebentar. Butuh konsistensi dan kemauan dari band ataupun musisi tersebut agar namanya tetap tertancap di ranah musik. Itulah yang dilakukan lightcraft, yang konsisten berkarya dan akhirnya tahun ini merilis album penuh ke-4 dengan tajuk “Hope + Love”.
Dalam album ini, tampak ada yang berbeda dari lightcraft. Mereka bertransformasi menjadi lebih ‘ceria’ dan juga ‘terang’; dua kata yang tepat untuk mendeskripsikan album ini. Atau deskripsi yang lebih jelasnya adalah ‘musik untuk bergerak’.
Hentakan beat yang memaksa kita menganggukkan kepala, isian gitar yang simple, sampai nada vokal dan bassline yang groovy tersaji pada album “Hope + Love” ini. Dibuka dengan trek “True (You), lightcraft langsung sajikan mood yang gembira meski liriknya terkesan galau.
Trek kedua adalah jagoan dari album ini, “Permanence”. Isian gitar yang sederhana, ditambah dengan synthesizer dan pad yang menjadi fokus membuat lagu ini menjadi anthem yang tepat untuk angguk kepala tipis-tipis di tengah kerjaan yang cukup padat. Lagu ini juga hadirkan nada vokal yang cukup familiar dan mudah diterima di telinga kita.
“Permanence” sendiri menceritakan tentang seberapa pentingnya hal-hal sekecil apapun yang dapat membawa kebahagiaan di dalam hidup yang sering luput dari pandangan banyak orang. Dan sedikit perubahan persepsi kepada hal-hal tersebut dapat memberikan rasa apresiasi yang lebih terhadap kehidupan.
Lalu untuk penutup di album ini adalah “This Life” yang cocok sebagai bentuk istirahat setelah mendengarkan trek-trek sebelumnya. Dengan konsep akustik, “This Life” ini mengingatkan kita dengan konsep band-band luar negeri yang mengonsepkan trek terakhir dalam bentuk akustik.
Keseluruhan lagu di album ini memang tampak dikonsepkan untuk menemani orang bergerak dan bersenang-senang. Album ini juga hasil dari buah pikir bagaimana kwartet pop ini memberikan hal yang positif untuk para pendengarnya. Ini juga dikatakan oleh Fari Febrian selaku gitaris dari lightcraft.
“Lahir dari masa pandemi yang tak menentu, harapan kami adalah agar ‘Hope + Love’ dapat memberikan cahaya positif bagi para pendengar, membuat mereka tersenyum lebar dan merasa lebih bahagia dalam hidup. Sebuah proses yang penuh tantangan, tapi kami cukup puas dan senang telah berhasil melaluinya dengan selamat. Semoga album ini dapat dinikmati oleh semua orang sebagaimana kami menikmati proses pembuatannya,” ujarnya.
Untuk keseluruhan, album ini tampak memiliki beragam influence. Namun yang pasti, album ini layak dikonsumsi untuk kalian yang mengaku penikmat musik. Ini album yang bisa membuat orang menikmati musiknya, liriknya, vokalnya, maupun keseluruhan dari lagunya.
Dalam produksinya, lightcraft dibantu Wisnu Ikhsantama Wicaksana (.Feast, Hindia, Lomba Sihir, Reality Club), Iqbal MSSVKNTRL (Prince Husein), Petra Sihombing, dan DSML sebagai produser. Sedangkan untuk urusan mastering ditangani oleh mastering engineer asal Jerman Marcel James. Meidina Rizki sebagai creative director bertanggung jawab penuh dalam pengerjaan desain dan artwork album.
Dengan total 12 trek, “Hope + Love” menampilkan beberapa kolaborasi, di antaranya dengan Pretty Rico dalam lagu “Feathers”, dengan DSML pada lagu “Carry Your Heart”, dan juga Natasha Udu dalam lagu “This Day & Age”. Keseluruhan trek di album ini bisa membuat mood kalian naik turun dengan tetap mempertahankan warna musik lightcraft yang anthemic.
Album ini sudah bisa dinikmati di seluruh digital streaming platform Indonesia. Jika ada rate 1 sampai 10, rate untuk album ini adalah 8. Kita hanya harus menunggu bagaimana mereka mempertanggungjawabkan album ini dalam konsep live. Selamat atas album barunya dan sukses terus lightcraft!