Dua tahun berlalu, sejak album perdana Hursa merilis album perdananya yang bertajuk ''Harap Dan Tuah'' pada tahun 2019, kini di tahun 2021 Hursa kembali dengan album keduanya dengan judul ''Katarsis''. Album ini sudah dapat dinikmati serentak di seluruh platform music digital mulai tanggal 27 Agustus 2021, dan segera dalam bentuk rilisan fisik.
Katarsis dimaknai oleh Hursa sebagai pembersihan diri, saat seseorang meluapkan isi hati dan emosi secara bebas untuk merasakan hal positif dalam diri mereka. Dalam album ini Hursa melahirkan sepuluh lagu yang merupakan pengalaman dan buah pemikiran yang dirasakan setiap personilnya selama proses pembuatan album ini.
''Album kedua ini personal banget buat kita, karena seluruhnya penggambaran dari pengalaman pribadi masing-masing personel yang kebanyakan terjadi saat proses penggarapan album. Mulai dari diri sendiri, keluarga, percintaan, kerjaan kita sebagai musisi, cita-cita dan apalagi ditengah-tengahnya dilanda pandemi. Secara produksi juga harus banyak penyesuaian, dengan keadaan masing-masing. Tapi syukur semua berjalan lancar dan banyak yang support kita, sisanya silahkan teman-teman yang menilai.'', ucap Pandji, gitaris Hursa.
Dalam album ini pula Hursa memutuskan untuk bekerja sama dengan berbagai seniman Tanah Air, yaitu Dissa Kamadjaya yang menjadi co-producer di lagu ''Heylaa'', Enrico Octaviano yang mengisi drum pada ''Kabung'', kemudian kolaborasi vokal oleh Neida pada lagu ''Semusim Kelam'', dan tentunya bersama pianis jazz, Sri Hanuraga pada singgel ''Rumangsa''. Tidak hanya itu, seluruh artwork digital mulai dari singgel pertama hingga album ini juga berkolaborasi dengan seniman asal Yogyakarta, Agung Santoso.
Gala vokalis dan pemain keyboard mengungkapkan bahwa dalam album ini setiap personil menjadi Music Director dari lagu yang mereka ciptakan masing-masing.
''Anak-anak (Hursa) masing-masing eksplorasi di ranah masing-masing, yang perlu kita share adalah konsep materi album ini terhalang pandemi akhirnya kita mengubah metodenya akhirnya setiap orang yang mengirim lagu ditunjuk jadi Music Directornya,'' ungkap Gala
Nama Hursa sendiri berasal dari sebuah puisi. Pengambilan nama tersebut diartikan oleh Hursa sebagai ucapan ''penyemangat'' penunggang kuda untuk memacu kudanya agar berlari lebih cepat. Dimana para personil berharap dengan musik mereka dapat terus berlari ke arah yang lebih baik.