HYENAS Gandeng Pandu Fuzztoni di Album “And So It Appears”

HYENAS Gandeng Pandu Fuzztoni di Album “And So It Appears”

Posted: Jan 13, 2025

HYENAS kembali dari vakum dengan album debut “And So It Appears”. Mengajak Pandu Fuzztoni di departemen mixing dan mastering, dengerin hasil eksplorasi sound unik mereka di platform digital!

Hello and happy Monday! A brand new day, and yes, we get it—traffic is the absolute worst.

HYENAS akhirnya kembali ke industri musik tanah air. Setelah mandek dan bubar pada tahun 2017, mereka kembali berkumpul dan merampungkan album perdananya.

Kesempatan kedua ini nggak disia-siakan oleh mereka. Digarap dengan serius selama 8 bulan di 411 Studios dan BabaAce Production, mereka secara sadar menikmati proses rekaman dan melewati banyak trial and error.

Mencoba Menikmati Prosesnya

Setelah mandek secara personal dan finansia yang bikin mereka bubar jalan, HYENAS kali ini terasa lebih kontemplatif. Menurut pemaparan mereka, proses rekaman album debut ini dibuat mengalir aja.

"Karena memang tujuan kami membentuk Hyenas adalah untuk memiliki karya sendiri" ujar Dicky Reno. Kesamaan visi dari awal, memudahkan proses penggarapan album yang memakan waktu kurang lebih 8 bulan di 411 Studios dan BabaAce Production. 

"Hyenas pengen mencoba merasakan sendiri, seperti apa proses rekaman serta produksi." kata Panji. Hal tersebut diamini Andika, vokalis sekaligus penanggung jawab departemen lirik, yang turut menambahkan.

"Kami mencoba menikmati proses. Trial and error dan mengikuti intuisi saat berada di studio." ujarnya.

Mengajak Pandu Fuzztoni

Untuk departemen mixing dan mastering, HYENAS memakai jasa Pandu Fuzztoni, musisi sekaligus produser yang memiliki perhatian pada detail dengan ciri khas eksplorasi sound vintage dan psychedelic yang kuat.

Sering mengedepankan elemen fuzz dan reverb untuk menciptakan atmosfer yang kaya dan unik. Sinkronisasi yang dicari oleh HYENAS untuk album debutnya.

Delapan Trek di Album “And So It Appears”

8 lagu terpilih masuk ke album, termasuk single perdana "Polystyrene", yang menjadi simbol proses transisi HYENAS dari band yang masih meraba-raba arah musikal mereka, hingga menjadi unit yang solid. 

Lagu ini menampilkan aransemen yang unik, obsesi HYENAS pada eksplorasi tangga nada serta ketukan 5/4 untuk memberikan dinamika yang berbeda. 

Kemudian single "Glucose", serta "Endeavor", yang setelah proses rekam ulang terdengar lebih intens dibanding versi sebelumnya. 

Ketiga single tersebut, memang direkam ulang untuk menghadirkan komposisi album yang kohesif dari awal hingga akhir. 

Album debut HYENAS “And So It Appears” kini dapat dinikmati di seluruh platform streaming digital.

Tentang HYENAS

HYENAS dibentuk pada tahun 2014 dan sempat vakum beberapa tahun karena fluktuasi kehidupan yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan band. 

Kini, Hyenas kembali dengan formasi solid yang terdiri dari Andika Patrya (vokal), Dzulqarnaen Edo (gitar), Prasetyo Panji Anggono (gitar), Dicky Reno (bass), dan Risman (drum).

Writer: Cakra Mahardhika Kevlana
TAGS:
SHARE
Recommendation Article