Grup alternative rock Iconic Tourist merilis dua single bertajuk “Give it to Me” dan Oh Honey”. Kedua single ini adalah bagian dari album “If There Were A Band At The Opera” yang bakal dirilis awal Februari 2025 mendatang.
Kelanjutan Iconic Tourist
Lewat keterangan tertulisnya, Jova Rangkuti (vocal/guitar) dan Reno Rendragraha (drum) yang menjadi motor di band ini menjelaskan bahwa dua lagu tersebut merupakan kelanjutan proyek musik Iconic Tourist yang sudah berjalan sejak 2020 silam.
"Berdirinya Iconic Tourist bermula sewaktu saya dan Reno memiliki wacana untuk membuat satuan band dengan konsep menggabungkan inspirasi dan selera musik masing-masing," tutur Jova Rangkuti melalui press release yang diterima Eventori View.
Perjalanan Sejak 2020 Hingga Formasi Baru
Diprakarsai oleh Jova Rangkuti (vokal/gitar) dan Reno Rendragraha (drum), Iconic Tourist terbentuk pada 2020 dengan merilis lagu debut berjudul “No One is Going to Know the Difference”, yang kental dengan nuansa dark rock dan riff megah.
Setelah melewati masa eksplorasi dan pergantian personel, mereka akhirnya resmi menetapkan Ananda Viguno (gitar) dan Tyo Priohutomo (bass) sebagai bagian dari formasi baru.
Energi Baru Lewat "Give it to Me" dan "Oh Honey"
Single "Give it to Me" adalah karya perdana Iconic Tourist dengan formasi terbaru mereka. Lagu ini menghadirkan suasana "kemarahan" yang disampaikan melalui permainan tempo yang dinamis.
Sementara itu, "Oh Honey" memiliki pendekatan yang lebih lembut namun tetap mempertahankan karakter khas mereka.
Sebagai tambahan, Iconic Tourist telah merilis video live session untuk kedua single tersebut di YouTube. Video ini memberikan gambaran visual dan energi yang bisa diharapkan dari penampilan live mereka ke depan.
Menghitung Hari Menuju Album
Album perdana Iconic Tourist bertajuk "If There Were A Band At The Opera" diagendakan meluncur ke pasaran pada 2 Februari 2025 mendatang. Berisikan 12 lagu dengan dominasi genre alternative dan alternative-rock, karya ini mencampur berbagai warna dan mood untuk menciptakan nuansa yang abstrak.
Lirik-lirik lagu dalam album ini lahir dari keresahan dan pikiran penulis tentang kehidupan pribadi hingga kritik sosial.
"Dibanding sebuah pesan, album 'If There Were A Band At The Opera' lebih bisa disimpulkan sebagai wadah untuk menuangkan emosi dan perasaan," ucap Jova Rangkuti dalam keterangannya.
Selain merilis album, Iconic Tourist juga berencana menggelar showcase pada pertengahan tahun 2025. Showcase ini bertujuan untuk memperkenalkan album baru mereka dan memberikan gambaran energi serta visual dari penampilan live mereka.
Congrats!