Penyanyi Idgitaf merilis video klip dari lagu terbarunya yang berjudul ''Berlagak Bahagia''. Video klip tersebut bisa disaksikan di kanal YouTube perempuan yang terkenal lewat TikTok ini.
Tema video klipnya adalah penerimaan diri tentang seorang laki-laki yang memendam keinginannya menjadi perempuan. Sosok ini berjibaku agar tidak menentang norma sosial bahwa ia adalah laki-laki.
Berbeda dari video klip sebelumnya, Idgitaf kali ini tidak memerankan langsung. Namun, Julfikar Maha Putera yang menjadi pemeran utamanya.
�Menurut aku sulit untuk bisa melahirkan dua karakter yang eksekusinya bagus. Aku mendapatkan rekomendasi dari komunitas seni pertunjukan, Jakarta Movement of Inspiration. Di mana aku juga tergabung di dalamnya, dan aku langsung memilih Julfikar,� ujar Idgitaf dalam keterangan pers yang diterima Eventori.
Video klip yang disutradarai Anbo Ontocheno ini mengambil lokasi syuting di sebuah rumah di wilayah Tanah Kusir, Jakarta Selatan.�
Pengambilan gambar dimulai dari adegan Julfikar duduk di sebuah kursi, sambil mengapit sigaret di jemari tangan kanannya.
Julfikar tampil mengenakan gaun kuning dan sepatu hak tinggi berwarna putih. Dua warna yang melambangkan jiwa manusia, perdamaian, dan keceriaan. Idgitaf coba mencari permasalahan manusia yang berlagak bahagia paling ekstrem.
�Apakah dia akan terus berlagak bahagia? Aku cari momen itu. Kira-kira apa yah di momen hidup orang. Tapi, kayaknya semua bisa diubah kalau kita mau. Kalau ada kesempatan, dan ternyata itu aku temukan di kisah transgender,� jelas Idgitaf.
Cuplikan di akhir video menunjukkan akting Julfikar tengah membayangkan betapa bahagia dirinya saat menjadi perempuan. Sampai ia menyadari nasibnya tak mungkin berujung baik. Ia terjebak dalam raga di balik jeruji besi pikirannya sendiri.
Idgitaf mencari level mana orang bisa berlagak bahagia. Ia mencari kemungkinan di level mana orang tidak bisa mengubah hidupnya sampai harus berpura-pura bahagia.
Perilisan video klip �Berlagak Bahagia� ini membuktikan kepiawaian Idgitaf dalam mengeksplorasi lirik lagu karena ia pula yang bertindak sebagai penulis naskah video demi menyempurnakan visualisasinya.
�Ini eksplisit � implisit. Ini implisit karena tidak ada dialog. Eksplisit karena memang sudah jelas, ini laki-laki yang ingin menjadi perempuan. Video musik ini tidak ada benang merahnya, sama seperti lagunya,� pungkas Idgitaf.