Ifa Isfansyah sudah lebih dari 15 tahun berkecimpung di industri perfilman Tanah Air. Selain menjadi seorang sutradara, dia juga pernah menjadi penulis skenario. Salah satunya adalah dalam film "Rindu Purnama" yang tayang pada 2011 lalu.
Untuk menjadi seorang penulis skenario film, pria kelahiran Yogyakarta ini membagikan tips dan triknya. Menurutnya, cerita yang ditulis kebanyakan sesuai dengan tuntutan pasar.
"Yang pertama, semua film ada visinya. Biasanya, wajar 90 persen film di industri dibuat untuk kepentingan market, karena memang itu industrinya," ucap Ifa dalam konferensi pers virtual.
Lanjut, sutradara film "Sang Penari" ini mengatakan bahwa seorang penulis skenario film harus bisa bekerjasama dengan tim produksi film lainnya. Mereka juga harus bisa menulis sesuai dengan visi film yang akan digarap.
"Penulis itu bukan orang yang kerja sendirian. Penulis itu harus masuk ke suatu sistem produksi itu dan harus menjalankan visi itu. Jadi, wajar tema tulisan itu bukan 100 persen penulis, memang tulisan yang pas dengan visi film tersebut. Wajar ketika tema-tema yang kecil, tidak menarik, itu susah diangkat ke film," beber Ifa.
Ifa Isfansyah yang merupakan salah satu juri di Falcon Script Hunt, acara pencarian penulis naskah yang memiliki bakat di bidang karya menulis skenario film, mengimbau para peserta untuk menulis dengan jujur.
"Dalam konteks kompetisi ini menarik, karena benar-benar dibuka kemungkinannya tema apapun yang ngomongin tentang hidup itu jadi mungkin. Mumpung ada kesempatan kayak gini, jadi tipsnya sejujur mungkin, setelanjang mungkin, sedekat mungkin," ungkap Ifa.
"Kalau selama ini kita tahu penulisan harus dengan formula, ya semenarik mungkin saja. Tips ini beda sekali dengan film yang untuk kepentingan yang lain," sambungnya.
Falcon Script Hunt sudah digelar sejak 1 September hingga 31 Oktober mendatang.