Industri Film Indonesia, Bagaimana Keadaannya?

Industri Film Indonesia, Bagaimana Keadaannya?

Posted: Jan 22, 2022

Industri perfilman Indonesia kian berkembang mengikuti masa, terdapat banyak karya yang menggugah rasa, gelak tawa, bahkan isakan tangis dari mata. Pandemi memang sedikit memperlambat langkah geliat industri film kita, namun apakah industri film hanya berdiam? Bagaimanakah kondisi perfilman kita sebenarnya?

Industri perfilman Indonesia kian berkembang mengikuti masa, terdapat banyak karya yang menggugah rasa, gelak tawa, bahkan isakan tangis dari mata. Pandemi memang sedikit memperlambat langkah geliat industri film kita, namun apakah industri film hanya berdiam? Bagaimanakah kondisi perfilman kita sebenarnya?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Eventori mengumpulkan berbagai wawancara eksklusif dengan para penggiat perfilman Tanah Air, guna memahami dan mengetahui bagaimanakah keadaan industri yang sangat dicintai oleh penikmat film dalam negeri ini.

 

Kondisi perfilman Indonesia di masa pandemi.

Salah satu sutradara yang nama serta karyanya sudah tidak asing lagi di telinga yaitu Riri Riza, mengungkapkan bahwa industri film sebenarnya masih memiliki potensi yang besar, namun memang perlu dijaga agar terus bergulir dengan baik. Dirinya juga menambahkan bahwa di masa pandemi ini ada beberapa wilayah yang cukup berhasil untuk tetap produktif berkarya.

“Film itu sebenarnya punya potensi besar tetapi kita butuh saling menjaga supaya dia bisa tetap bergulir dan berjalan dengan baik. Sekarang sih menurut saya di wilayah tertentu kita cukup berhasil untuk tetap bisa produktif dan kreatif, berkreasi dan berproduksi,” jelas Riri.

Riri juga menambahkan bahwa pandemi ini adalah waktu yang baik dan menarik bagi para pekerja industri film untuk berkarya dan berkreasi, karena menurut dirinya kita memiliki banyak tabungan cerita tentang Indonesia.

“Mungkin akan ada film-film bagus yang akan main dalam beberapa waktu kedepan, jadi kita satu-satu, pada saat yang sama saya rasa juga ini adalah waktu yang baik dan menarik. Kita punya banyak tabungan cerita tentang Indonesia sekarang, itu juga bisa jadi salah satu peluang untuk teman-teman di dunia film untuk kreatif dan menulis cerita yang bisa nyambung ke masyarakat,” ungkap Riri.

 

Tantangan yang harus dihadapi.

Walaupun demikian, masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk kembali memutar roda ekonomi perfilman, salah satunya adalah bagaimana bioskop dapat memikat kembali publik untuk menonton film Indonesia di bioskop.

“Tetapi kita masih menghadapi banyak tantangan misalnya film itu kan harus dijual ya, harus didistribusikan harus sampai ke bioskop…, bioskop mungkin harus berjuang menampilkan film-film yang memikat publik, supaya publik bersedia melihat itu sebagai kemungkinan,” ungkap Riri.

Riri menambahkan bahwa masyarakat Indonesia sudah terlalu terbiasa menonton apapun dari berbagai platform digital, bahkan sampai melakukan pembajakan. Maka dari itu baik masyarakat maupun sineas perlu memiliki semangat yang tinggi untuk menonton film Indonesia secara legal.

“Saya rasa dalam satu setengah tahun terakhir, masyarakat kita sudah sangat terbiasa menonton apapun dari platform digital, melalui YouTube, kadang ada juga yang membajak lewat TikTok. Sekarang itu kita harus punya semangat yang sangat tinggi untuk meyakinkan publik bahwa ada film-film tertentu yang sangat layak untuk ditonton di bioskop bersama-sama,” jelas Riri.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ody Mulya Hidayat Produser Film dari Max Pictures. baginya pembajakan sudah sangat meresahkan dan merugikan bagi industri perfilman di Indonesia.

“Film luar baru keluar dibajak, nasional baru berapa hari dibajak, jadi saya juga nggak tau nih siapa pembajaknya, yang jelas pasti untungnya gila, sama saya kerugiannya berapa triliun,” jelas Ody

Dirinya juga menambahkan bahwa permasalahan terkait pembajakan memang sudah ada sejak dahulu kala, meski masih banyak yang berjuang untuk mengawasi peredaran film di Indonesia.

“Sampai sekarang kita tetap menggalangkan masalah pembajakan, masih dijaga sama kita. Cuma masalahnya dibasmi timbul lagi. Susah pembajakan dari tahun jebot sudah ada,” jelas Ody.

Walaupun di masa pandemi, para pekerja industri film tetap mampu membuktikan bahwa mereka dapat beradaptasi, berkreasi, dan berproduksi. Namun masih banyak yang harus dibenahi karena potensi perfilman Indonesia masih jauh lebih tinggi.

Writer: Alvin Iqbal
TAGS:Opini
SHARE
Recommendation Article