Ingin Kembali Berkarya, Pelaku Industri Hiburan Kirim Surat Terbuka ke Presiden Jokowi

Ingin Kembali Berkarya, Pelaku Industri Hiburan Kirim Surat Terbuka ke Presiden Jokowi

Posted: Jan 22, 2022

-

Industri pertunjukkan dan industri kreatif lain yang terkait, mengalami mati suri selama setahun setelah dihantam pandemi COVID-19. Industri ini berhenti total meski ada beberapa terobosan yang dilakukan oleh-oleh orang event.

Dengan ditemukannya vaksin COVID-19, merupakan berita baik di tengah pandemi yang makin banyak makan korban. Selaras dengan vaksinasi yang sedang berlangsung ke masyarakat, perlahan-lahan industri hiburan bisa bangkit lagi.

Melihat perkembangan itu, para stakeholder industri hiburan dan event mengirim surat terbuka kepada Presiden Jokowi.

Isi surat yang ditembuskan yang kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Ketua Komisi X DPR RI, Menteri Kesehatan RI, dan Ketua Satgas Covid-19 Nasional, itu menuntut agar Presiden Jokowi segera membuka kran perizinan terkait dengan industri hiburan, yang selama setahun ke belakang mati suri akibat pandemi COVID-19.

Dengan dibukanya kran perizinan industri hiburan, diharapkan Asosiasi Promotor Musik Indonesia dan 14 Asosiasi terkait roda industri kreatif dapat berjalan lagi secara bertahap. Tentu saja tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang telah ditentukan dan disepakati bersama.

Yang jelas dan pasti kami akan patuh dengan regulasi kesehatan yang ada, dengan menerapkan prokes yang terukur, kata Anas Syahrul Alimi, perwakilan dari APMI di Jakarta, saat dihubungi Eventori, Rabu (3/3).

CEO Rajawali Indonesia Communication itu melanjutkan, saat ini adalah saatnya pelaku dunia kreatif, dengan segala kepatuhannya, menghentikan semua kegiatannya, Selaras anjuran pemerintah. Inilah saatnya harus terlibat lebih aktif, ikut menyelesaikan pandemi lewat pengalaman, kapasitas dan jejaring yang mereka miliki.

Supaya ekonomi kreatif kembali bergulir. Apalagi vaksin sudah ditemukan, dan saat ini proses vaksinasi terus dan masih berjalan, pungkas Anas Alimi.

Berikut adalah Surat Terbuka APMI dan 14 Asosiasi Terkait kepada Presiden Jokowi.

 

Yang mulia Bapak Presiden yang kami hormati,

Bulan ini, setahun lalu, Bapak Presiden Jokowi mengumumkan kasus COVID-19 pertama di Indonesia. Sejak itu, kehidupan kita tak pernah lagi sama.

Kita terpaksa beradaptasi dengan mode pasif: bertahan dari virus dan kematian, dari keputusasaan dan pesimisme, hingga kekecewaan dan hasrat saling menyalahkan.

Setelah setahun berlalu, ternyata banyak yang mampu bertahan. Kita semua, yang berhasil bertahan sejauh ini, bisa menyaksikan dimulainya vaksinasi; dan dari sanalah kita bisa melihat terang.

Penting untuk merespons momentum itu dengan langkah terukur. Caranya dengan menggerakkan sektornya sebagai bagian penyelesaian pandemi dan dampak-dampaknya.

Sejak Maret tahun lalu, hingga kini, kami menghentikan keramaian demi melindungi kesehatan masyarakat.

Kini tibalah saatnya kami terlibat lebih aktif menyelesaikan pandemi lewat pengalaman, kapasitas dan jejaring yang kami miliki.

Ya, kami ingin memulai lagi, tapi kami sangat ingin memulainya dengan hati-hati. Tergesa-gesa akan membuat terang yang mulai tampak bisa padam kembali karena kecerobohan.

Pengalaman melewati pahitnya bulan-bulan paling kritis pandemi menjadi bekal untuk menyikapi momentum dengan kepala dingin.

Hiburan memang penting, tapi kami sadar tak ada yang lebih penting selain keselamatan.

Kami memang ingin sektor kami bisa berjalan kembali, namun kami tahu bahwa kami tidak boleh egois sehingga wajib mengintegrasikan kerja-kerja kami dengan agenda penyelesaian pandemi.

Kami memiliki jejaring persona yang punya kapasitas mempengaruhi pengikutnya untuk menyukseskan kampanye vaksinasi nasional.

Reputasi dan pengalaman kami di bidang event (baik corporate, private hingga social event) dapat dimanfaatkan untuk merancang dan mengelola aktivasi kampanye vaksinasi.

Seiring makin berlimpahnya pasokan vaksin, padu-padan antara event kecil, sedang dan besar dengan agenda vaksinasi masyarakat menjadi mungkin direalisasikan bersama.

Beri kami kepercayaan memutar lagi roda industri kreatif secara bertahap.

Kami siap menjalankan CHSE, penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan) yang telah disiapkan Kemenparekraf dan kami bersedia diaudit setiap saat.

Reputasi kami selama ini salah satunya terbentuk oleh kenyamanan dan keselamatan penonton (publik) saat menikmati apapun bentuk dan skala kegiatan kami.

Dengan rendah hati kami menawarkan diri memanfaatkan pengalaman tersebut untuk mendukung agenda pemerintah menuntaskan pandemi dan dampak-dampaknya, baik dampak pada kesehatan masyarakat hingga pada seni dan budaya.

Writer: Abdullah Arifin
TAGS:Opini
SHARE
Recommendation Article