A new week brings new opportunities. If your future has been on your mind recently, you're not alone. So, grab your coffee, relax, and keep scrolling..
Pendarra, unit pop-folk yang sudah menanggalkan entitas lama, kini sedang mengukir jejak baru dalam industri musik. Mulai dari melepas beberapa single, akhirnya Arjunet, Desi Kinanthi dan Bale melepas sebuah album studio bertajuk “Ode Matahari”.
Album ini jadi rangkuman perjalanan mereka, baik dari sisi musikal maupun emosional. Bahkan, mengutip dari press release-nya, mereka menyajikan album ini dalam cerita yang dibagi menjadi 3 babak/chapter.
Wow, Sounds Good!
Betul. Dari sini aja kita bisa melihat bagaimana mereka membentuk konsep yang matang untuk album “Ode Matahari”.
Semuanya bermula dari Chapter 1 yang bertajuk ‘Redup’. Nuansanya terasa sedih dan putus asa. Pendarra memperkenalkan perjalanan album pada bagian pertama dalam kondisi terluka dan langkah yang terseok.
Pendengar disuguhkan dengan melodi yang mengalun dalam lagu 'Redup', 'Terbenam', dan 'Lulabi Tua'.
Pendengar Diajak ‘Berdamai’ dengan Keadaan
Ini ada di Chapter 2 yang bertajuk ‘Menelusuri Gelap’. Seakan sudah beranjak dari rasa terpuruk, Pendarra seakan mengajak kita (pendengar) untuk berdamai sama keadaan.
Chapter ini diwakili oleh trek 'Di Sudut Purnama', 'Tetaplah Berpijar', dan 'Tak Henti Bersauh', sebagai penggambaran situasi berdamai dan berserah.
Habis itu, Pendarra membawa kita ke bagian terakhir. Bertajuk “Menyongsong Benderang”, chapter ini seakan cahaya mulai terlihat dari kejauhan, harapan kian kuat, dan kita semakin yakin bahwa cahaya berada di ujung jalan.
Chapter ini diwakili oleh trek 'Bermekaran dan Mewangi ft. Dere', 'Perjalanan Singkat', 'Terbit ft. Matter Halo', dan 'Benderang'.
Not Ordinary Album
Album ‘Ode Matahari’ dari Pendarra nggak cuma kumpulan lagu. Album ini seakan narasi yang menggambarkan jatuh bangun mereka, hingga akhirnya bisa bangkit dan terang lagi.
Lagu ‘Perjalanan Singkat’ yang merangkum semua kejadian merupakan focus track mereka dalam album ini.
Pendarra merilis album ‘Ode Matahari’ pada tanggal 17 Mei 2024 kemarin, dengan single highlight ‘Bermekaran dan Mewangi’ yang dinyanyikan bersama Dere, menyiratkan tema penerimaan kegagalan dalam hidup dan proses mendewasakan diri.
Album ini diproduseri oleh Esa Prakasa, album ini menampilkan sentuhan khas Pendarra yang memadukan tekstur elektronik dengan elemen musik pop-folk, rock, dan eksperimen bebunyian lainnya. Selain itu, mereka juga mengajak beberapa musisi untuk collab, yaitu Dere dan Matter Halo.
‘Ode Matahari’ dari Pendarra sudah bisa didengarkan melalui DSP favorit kalian. Nice album, Pendarra! Goodluck!