Stepping onto the orchestra stage where melodies come alive in every heartbeat
Hari gini siapa sih yang ga tau istilah manggung? Biasanya istilah ini dipake sama musisi-musisi kalo mereka mau tampil di suatu tempat. Bener ga?
Istilah itu pastinya lahir dari kata dasar panggung yang mana merupakan tempat yang menjadi salah satu aspek terpenting dari seni pertunjukan karena disitu tempatnya semua sorotan lampu mengarah.
Jenis-Jenis Panggung Orkestra
Mungkin kalo ditanya bentuk panggung kaya apa lo udah bisa ngebayangin di luar kepala kaya gimana tapi tau ga sih lo kalo sebenarnya banyak banget loh jenis-jenis panggung yang sering dipakai untuk sebuah seni pertunjukan.
Meskipun biasanya panggung-panggung ini digunakan untuk pertunjukan yang skalanya lebih kecil dari pertunjukan musik atau festival yang sering lo datengin, seperti orchestra.
Kalo lo penasaran apa aja sih jenis-jenis panggung yang ada dan sering digunakan, nah berarti lo sekarang ada di tempat yang tepat karena kali ini gue bakal ngebahas apa aja panggung-panggung tersebut.
1. Panggung Arena
Panggung yang pertama adalah panggung arena, meski mungkin lo jarang menemukan konser atau festival yang pake jenis panggung ini tapi gue yakin lo pasti udah tau bentuknya kaya gimana.
Panggung arena adalah panggung yang penontonnya melingkar atau duduk mengelilingi panggung dimana semua aspek pertunjukan akan berpusat di tengah venue.
Kelebihan dari jenis panggung ini adalah kita sebagai penonton akan merasa sangat dekat dengan musisi atau artis yang sedang melaksanakan pertunjukan dan pastinya juga bakal lebih adil karena semua area venue mendapat porsi yang sama untuk melihat pertunjukan yang berlangsung di tengah.
Tapi meski memiliki banyak kelebihan, panggung arena juga ada kurangnya loh, karena desain yang berada di tengah membuat dekorasi menjadi sesuatu yang sangat sulit diterapkan karena kemungkinan bakal menghalangi pandangan dari penonton yang hadir.
2. Proscenium
Panggung kedua yang termasuk jenis-jenis panggung yang sering digunakan untuk acara orkestra adalah panggung berbentuk proscenium.
Agak asing ya denger namanya? Ya wajar sih karena emang panggung jenis ini lumayan jarang ada di Indonesia dan salah satunya adalah ada di Taman Ismail Marzuki.
Panggung proscenium ini adalah panggung dengan bingkai atau lengkung proscenium (proscenium arch) yang dipasangi gorden besar untuk memisahkan antara penampil dengan penonton yang hadir di acara.
Hadirnya bingkai dan gorden pada panggung ini juga membuat proses penataan set menjadi lebih seamless karena penonton tidak dapat melihat apa yang terjadi di balik gorden.
Tapi satu hal yang jadi kekurangan dari panggung Proscenium ini adalah karena jarak yang cukup besar antara panggung dan penonton membuat terkadang penonton yang ada di bagian belakang tidak dapat melihat jelas apa yang terjadi di atas panggung.
3. Thrust
Panggung yang terakhir adalah panggung yang memiliki nama Thrust, terdengar sama asingnya dengan Proscenium tapi sebenarnya panggung jenis ini sering kamu jumpai loh di konser atau festival musik dan contoh paling mudah adalah jenis panggung ini adalah panggung yang sering digunakan di Istora Senayan, Jakarta.
Panggung thrust memiliki bentuk panggung yang dua per tiga bagian depannya menjorok ke arah penonton. Pada bagian depan yang menjorok ini penonton dapat duduk di sisi kanan dan kiri panggung yang secara bentuk bisa dikatakan merupakan gabungan antara panggung thrust nampak seperti gabungan antara panggung arena dan proscenium.
Hadirnya jenis panggung ini membuat ilusi seolah-olah penampil hadir begitu dekat dengan penonton meskipun masih terdapat jarak antara posisi bagian depan dengan panggung.
Itulah dia jenis-jenis panggung yang sering digunakan pada pertunjukan orchestra, bahkan beberapa konser intimate juga sering menggunakan jenis panggung ini untuk menyajikan sesuatu yang lain dari biasanya.
Dari ketiga panggung tersebut mana nih yang udah pernah kamu datengin? Atau jangan-jangan lo pernah cobain semuanya?
Baca Juga