“Art is not a handicraft, it is the transmission of feelings the artist has experienced.” - Leo Tolstoy
Hi! Udah tau belum seberapa penting sih logo atau font untuk sebuah band? Jadi, logo atau font untuk band itu jadi identity mereka. Fungsinya kayak logo untuk brand aja gitu…
Nah, makanya banyak banget band yang berubah logo atau font. Bahkan mereka fokus banget ke sana karena tujuannya supaya mudah dikenali banyak orang. Salah satunya ya GAC yang baru saja comeback dan mengubah semua logo dan font mereka.
Tapi kayaknya hal ini nggak berlaku buat mayoritas band black metal di dunia. Yaa lo pernah liat deh, band-band metal mentok yang font-nya mirip akar-akar dan susah banget dibaca. Kira-kira kenapa ya mereka milih font metal akar kayak gini?
Biar Musiknya Tetap Eksklusif
Source: Rock in Celebes
Bingung nggak lo? Hahahah sini gue jelasin. Jadi, menurut artikel dari Kerrang berjudul Inside The World Of Extreme Metal Logos, banyak band yang memilih font ini karena mereka mau musiknya tetep exclusive dan ada pada skenanya aja. Ini agak nggak masuk akal sih, tapi kalau lo pernah main ke daerah Pulo Mas, ada tuh gigs di sebuah kampus yang isi posternya font metal akar semua. Kalau lo nonton, ya isinya emang orang-orang yang masuk sama musik itu ajah…
Jadi Susah Nggak Sih Buat ‘Jualan’?
Nah ini pertanyaannya, jadi sulit nggak sih mereka untuk ‘jualan’ bandnya? Kalau menurut Jimi Multhazam, melansir dari Rich Online, kalau tujuannya untuk marketing tuh sulit banget. Tapi kalau untuk tetep jadi segmented ya sah-sah aja dan justru keren.
Tapi iya sih, sampai sekarang so far musik dengan logo font metal akar masih sulit diterima, terutama di Indonesia karena segmented banget. Mereka tumbuh di skena underground dan main di acara-acara kolektif. Hal ini emang massive dilakukan oleh para pegiat musik di ranah underground.
Okay, The Conclusion is…
Yaaa pada akhirnya, musisi atau seniman tersebut yang bisa tau tujuan mereka berkarya. Mau mencari penonton atau pendengar baru? Silakan. Mau jualan? Silakan. Nggak ada benar salah dalam konteks berkarya, kok.
Tapi, kalau mau fokus ke jualan, pemilihan font dan logo emang harus dipikirin matang-matang. Gimana menurut lo?