Meski hujan mengguyur pada Jumat malam itu, pertunjukan yang bertajuk ‘Konser Fundamental’ tetap menghasilkan pertukaran energi yang luar biasa. Bertempat di Studio Palem, Kemang, Konser Fundamental berhasil menghibur rasa kangen penonton dengan album pertama dari Rumahsakit dan The Adams, juga untuk Perunggu yang baru saja melepas album panjangnya yang fenomenal, “Memorandum”.
Dibuka dengan penampilan Perunggu, unit rock yang digawangi Adam Adenan, Ildo Hasman dan Maul Ibrahim ini berhasil membawakan trek-trek di album “Memorandum” dengan apik. Perunggu juga mengajak Bilal Indrajaya untuk menyumbang suara di trek “Pastikan Riuh Akhiri Malammu”.
Penampilan Perunggu di Konser Fundamental, Jumat (9/09/2022)
Setelah Perunggu, salah satu band yang terbentuk di Institut Kesenian Jakarta era 1990-an , Rumahsakit berhasil membuat semua orang bergidik dengan trek-trek di album “1+2”. Dibuka dengan lagu “Pop Kinetik”, Rumahsakit yang datang dengan vokalis baru Arief Bakrie setelah hengkangnya Andri “Lemes” di tahun 2015 berhasil memberikan warna baru dari segi vokal, walaupun Andri “Lemes” mempunyai karakter yang kuat di setiap lagu Rumahsakit.
Dua lagu terakhir adalah “Hilang” dan “Kuning”. Kedua trek ini langsung membuat seisi Studio Palem bernyanyi bersama tanpa jeda. Ketika intro “Hilang” dimainkan, seluruh penonton langsung riuh menyambut trek pembuka di album “1+2” ini. Begitu juga dengan “Kuning”, yang berhasil menutup penampilan Rumahsakit dengan apik.
Rumahsakit dengan vokalis baru, Arief Bakrie di Konser Fundamental (9/09/2022)
Penampilan terakhir sekaligus yang ditunggu-tunggu, The Adams. Band dengan segudang trek antemik ini berhasil membius seisi Studio Palem. Membawakan album “The Adams”, Unit rock asal Jakarta ini membukanya dengan lagu yang cukup riffing, “Waiting”. Lagu kuncian mereka, “Konservatif” sudah pasti dibawakan dan berhasil dinyanyikan dengan baik oleh penonton. Mengejutkannya, The Adams yang ‘dituntut’ oleh penonton untuk tambah lagu akhirnya membawakan 2 trek dari album “V2.05”, “Hanya Kau” dan Halo Beni”.
Konser Fundamental berhasil memberikan sesuatu yang menyenangkan, ketika band-band idola dan panutan kembali membawakan album-album lamanya, yang membentuk sikap dan disiplin musik mereka hingga bisa menjadi seperti sekarang. Satu lagi, konser ini mengingatkan betapa pentingnya sebuah album musik, karena mereka-mereka yang bertahan lebih dari 10 tahun adalah musisi-musisi yang sudah melepas album panjang ke publik.