Di tengah merebaknya virus corona di Indonesia, Korea-Indonesia Film Festival (KIFF) tetap digelar tahun ini. Festival ini diselenggarakan mulai 28 sampai 31 Oktober mendatang.
Penyelenggaraan KIFF 2020 disambut baik oleh Kim Yong Wun, perwakilan Korean Cultural Center. Hanya saja, KIFF tahun ini berbeda dari sebelumnya.
"Acara ini dipersembahkan tentunya untuk komunitas film di Korea dan Indonesia. Sayangnya, tahun ini masih ada pandemi COVID-19,� ucap Kim Yong Wun dalam konferensi pers virtual, Rabu (21/10).
�Maka dari itu, sebagian besar acara kita dilaksanakan secara daring. Tapi, saya harap KIFF membuat banyak warga Indonesia semakin berminat dengan film buatan Korea," sambungnya.
KIFF 2020 hadir dalam dua format, yakni online dan offline. Untuk online, film-film KIFF 2020 bisa disaksikan di GoPlay. Sedangkan offline, bisa disaksikan di dua bioskop CGV di Bandung, Jawa Barat.
"Pemutaran film pilihan secara offline juga hanya ada di dua bioskop CGV di Bandung, yaitu di Paris Van Java dan Kings Shopping Centre. Tiket bisa dibeli on site di hari penayangan seharga Rp 5 ribu," jelas Manael Sudarman selaku Head Marketing of CGV.
Beberapa bioskop sudah kembali dibuka di Jakarta dan Bandung. Namun, pihak manajemen CGV memilih untuk menyelenggarakan KIFF hanya di CGV Bandung, lantaran CGV Jakarta masih belum layak untuk dijadikan tempat penyelenggaraan festival film.
"Goal utama festival ini adalah menjalin pertukaran budaya melalui film. Harapannya, dengan goal itu kami bisa mendapat audience bisa masif. Kondisi (bioskop) Jakarta agak melimitasi keinginan kami, karena pembatasan 25 persen kapasitas per studio. Sedangkan, di Bandung kapasitas per studio itu 50 persen," kata Manael.
Ada 17 film yang akan hadir di KIFF 2020. 10 diantaranya yaitu The Witch: Part 1. The Subversion, Parasite, dan Kim Ji Young Born 1982 tayang di GoPlay. Tujuh sisanya adalah The Swordsman, Peninsula, dan Deliver Us From Evil yang tayang eksklusif di CGV Paris Van Java dan Kings Shopping Centre.