Lagu Recycle atau Versi Original, Mana yang Cocok buat Lo?

Lagu Recycle atau Versi Original, Mana yang Cocok buat Lo?

Posted: Mar 09, 2023

Musisi muda akhir-akhir ini banyak merilis lagu yang sifatnya recycle. Mulai dari Zara Leola sampai trio Lyodra, Tiara Andini dan Ziva Magnolya

Sadar nggak, kalau beberapa tahun terakhir banyak penyanyi muda yang bawain lagu dari musisi yang legend? Kayak, Lyodra dengan lagu “Sang Dewi”, Naura Ayu dengan “Cinta” milik Vina Panduwinata, Keisya Levronka dengan “Mengejar Matahari” yang sebelumnya dinyanyikan oleh Ari Lasso sampai Zara Leola yang bawain lagu “Anak Sekolah” milik the one and only Chrisye.

Sebenarnya, kalau kita mundur lebih jauh dari dulu emang udah banyak yang recycle lagu. Dulu tuh ada Vidi Aldiano yang bawain “Nuansa Bening” milik Keenan Nasution. Kalau ini sih, beberapa orang yang belum tau Keenan Nasution sampai nganggap ini lagu original dari Vidi Aldiano.

Paling baru sih ada trio jebolan ajang pencarian bakat yaitu Lyodra, Tiara Andini dan Ziva Magnolya yang bawain lagu karangan Yovie Widianto “Menyesal”. Dulunya, lagu ini dinyanyikan Ressa Herlambang.

Rilis Lagu Recycle Seolah Jadi Trend Baru 

Nangkep kan maksudnya? Kayak, kenapa kayak banyak yang bawain recycle song gitu. Iya sih, beberapa penyanyi emang di-propose langsung sama pencipta lagunya. Tapi kayak… we need new thing gitu. Paham kan? 

Nih list yang udah rilis lagu recycle 1 tahun ke belakangi:

  • Lyodra - Sang Dewi (2022)
  • Naura Ayu - Cinta (2023)
  • Zara Leola - Anak Sekolah (2023)
  • Keisya Levronka - Mengejar Matahari (2023)
  • Lyodra, Tiara Andini, Ziva Magnolya - Menyesal (2023)

But wait, ini nggak bermaksud jelek-jelekin lagu recycle ya. Kalau bagus ya bagus aja gitu. Bahkan kalau lebih bagus dari versi aslinya juga harus kita akui. “Mengejar Matahari” versi Keisya Levronka i think kayak ngasih different emotion. Lebih sedih aja gitu sih in my opinion.

Benefits of Recycling Songs

Sebenarnya ada beberapa benefits dari recycle lagu. Pertama, lagunya tuh udah populer kan ya biasanya kalau yang di-recycle. Jadi kalau dilempar ke publik alias dirilis orang-orang juga udah pada hafal.

Terus, lebih gampang hits kalau lagunya ‘cocok’ untuk si penyanyi. Cocok di sini tuh kayak fit sama suaranya, refreshmentnya lebih menarik, dan pas sama market. Terakhir, para music enthusiasts bisa dapet banyak opsi untuk dengerin lagu yang sama. 

But…

Lagu recycle juga banyak resiko. Kayak, riskan dibanding-bandingkan sama penyanyi aslinya. Ini bisa jadi beban juga. Terus. kena judge dari netizen karena dianggap kurang cocok sama lagunya. Terakhir dan paling parah, bisa dicap kurang authentic karena cuma bisa recycle. Hmm…

Last but not least, nggak peduli lagu seperti apa yang lo suka, mau original ataupun recycle, musik itu bisa mempersatukan orang-orang. Makanya, apresiasi untuk para musisi di Indonesia itu penting. Kalau nggak suka sama lagunya, skip aja dan jangan maksain selera lo.

Pesan untuk kalian semua, music enthusiast and musician: Selamat Hari Musik Nasional 2023!

Writer: Cakra Mahardhika Kevlana
TAGS:Made For You,Exclusive Content,Special Content,Hari Musik Nasional 2023
SHARE
Recommendation Article