Lingga Purwa Adjie merupakan seorang praktisi event asal Jakarta. Awalnya, dia terjun ke industri kreatif dengan menjadi liaison officer (LO) di Sea Games 1997.
Sekitar 2000an, Lingga mendirikan sebuah event organizer (EO) dan membuat Karawaci Jazz Festival. Namun, disayangkan karena penyelenggaraan festival musik tersebut kurang berjalan dengan baik.
''Itu sih pengalaman buruk yang berharga. Sekalinya ngerintis untuk ngebangun EO, eh langsung boncos. Di sini sebagai Head of Entertainment Division,'' ucap Lingga dalam wawancara dengan Eventori.
''Awal mulanya adalah karena partner kantor ditawari untuk ngegarap event di Taman Budaya Karawaci, tapi Lippo hanya menyediakan tempat untuk penyelenggaraan event-nya. Kita harus modal sendiri dengan nyari sponsor,'' sambungnya.
Kendati demikian, hal tersebut tak mematahkan semangatnya. Agar bisa bangkit, Lingga menjadi kru di beberapa acara. Dari sana lah dia banyak belajar.
Setelah puluhan tahun bergelut di industri kreatif, Lingga mengaku bangga dirinya bisa berada di sini.
''Menurut gue, kerja di industri ini merupakan sesuatu yang paling membanggakan,'' ungkap Lingga.
Suka dan duka pun kerap dirasakan oleh Lingga. Mulai dari bisa bertemu dengan banyak orang hingga proses pembayaran yang terkadang sulit.
''Sukanya yang pasti, ketemu banyak orang dan dapat memahami karakter masing-masing orang. Dukanya adalah kalau event-nya merugi dan pembayaran telat,'' jelas Lingga.
Lantas, apa harapan Lingga sebagai praktisi event?
''Harapannya sih gak terlalu tinggi, cukup diakui oleh pemerintah kalau kita itu salah satu penyumbang pajak yang terbesar,'' pungkas Lingga.