M Bloc Space: #SemuaKembaliKeBlokM

M Bloc Space: #SemuaKembaliKeBlokM

Posted: Jan 22, 2022

Apa yang terlintas dalam pikiran Anda saat mendengar nama Blok M? Kawasan Blok M, khususnya Lintas Melawai, bisa dibilang sebagai tempat nongkrong anak muda Jakarta era '80 , '90-an. Namun, seiring perkembangan zaman dan munculnya berbagai tempat nongkrong lain yang lebih hype, kekinian, di seantero Jakarta, pamor kawasan itu lama-kelamaan meredup.

Apa yang terlintas dalam pikiran Anda saat mendengar nama Blok M? Kawasan Blok M, khususnya Lintas Melawai, bisa dibilang sebagai tempat nongkrong anak muda Jakarta era '80 , '90-an. Namun, seiring perkembangan zaman dan munculnya berbagai tempat nongkrong lain yang lebih hype, kekinian, di seantero Jakarta, pamor kawasan itu lama-kelamaan meredup.

Namun, sejak 26 September 2019, muncul upaya untuk menghidupkan kembali jiwa muda dan gaul di Blok M. Ya, M Bloc Space namanya. Inilah sebuah ruang kreatif publik baru di sebelah terminal bus Blok M. Kehadiran tempat bernuansa retro dengan warna-warni lampu yang cerah pada malam hari itu langsung mengundang perhatian, terutama anak muda ibu kota.

Diprakarsai PT Ruang Riang Milenial (RRM), keberadaan tempat nongkrong baru ini melibatkan enam orang pendiri, yaitu Wendi Putranto, pebisnis dan produser film Handoko, musikus Glenn Fredly, arsitek Jacob Gatot Sura, sutradara Lance Mengong, dan pebisnis Mario Sugianto.

Tim Eventori mampir ke M Bloc Space pada Jumat (7/2) lalu dan berbincang-bincang bersama Wendi, selaku Program Director RRM. Menurut Wendi, ide untuk membuat M Bloc Space muncul dari seringnya mereka nongkrong dan ngobrol bersama. Karena itu, mereka menghadirkan compound space ini juga sebagai tempat nongkrong baru buat anak muda.

''Selama ini (sebelum direnovasi) tempat ini seram, orang-orang malas lewat sini. Jadi, orang sekadar lewat aja, enggak peduli ada apa di sebelah sini, kayak rumah hantu,'' kata Wendi.

Mantan wartawan majalah musik Rolling Stones itu menyebutkan, keterlibatan PT RRM dalam penciptaan M Bloc bermula dari tawaran Perusahaan Umum Percetakan Uang Negara Indonesia (Perum Peruri) kepada Handoko Hendroyono untuk mengelola lahan itu dan memugarnya menjadi ruang publik.

''Yang kasih nama ''M Bloc'' pun saya,'' kata Wendi, ''karena menurut saya ini Blok M, 'kan? Jadi ini sebetulnya semacam revamp dari ''Blok M''. ''M Bloc'' itu bisa berarti apa aja, ya '' music, money, bisa movement, bisa millennials, bisa meetings, apa pun yang ada unsur huruf M-nya, bisa dimasukkan ke dalam nama ini.''

Karena para pendiri PT RRM berasal dari berbagai bidang industri kreatif, tutur Wendi, mereka sepakat untuk membangun ruang kreatif publik. Ruang tersebut akan menjadi wadah bagi anak muda untuk berkreasi, mulai dari musik hingga membicarakan segala macam bisnis kreatif.

''Supaya semua orang kreatif di Jakarta bertemu di sini, mencetuskan ide-ide dan kolaborasi gila dari film, musik, arsitektur, sampai kuliner. Ini pokoknya tempat nongkrongnya kreator baru,'' kata Wendi.

M Bloc Space berlokasi di Jalan Panglima Polim, tepatnya di seberang kantor Kejaksaan Agung, dan dekat pintu masuk Terminal Blok M. Sebelum disulap menjadi seperti sekarang, kawasan ini sebenarnya sudah lama mati.

Sejak 1955 sampai awal 2019, area yang dulunya tempat percetakan uang dan rumah dinas pegawai Peruri tersebut, merupakan objek vital nasional dan hanya bisa diakses oleh para karyawan Peruri. Sampai pada pertengahan Mei 2019, kawasan ini direnovasi untuk dijadikan ruang kreatif baru untuk anak muda.

''Saya sempat kaget awalnya. ''Hah, ada lahan seluas 6.000 meter (persegi) di Blok M? Di mana?'' Oh, ternyata komplek Peruri. Ketika datang untuk survei bulan Februari, di sini masih kayak hutan dan banyak sampah. Suasananya benar-benar horor. Gelap,'' tutur Wendi sambil menunjukkan foto-foto M Bloc Space sebelum direnovasi kepada tim Eventori.

Kini, M Bloc Space bisa dikatakan menjadi pusat perhatian baru. Dengan logo ''M Bloc'' di atap berwarna merah menyala, dan deretan toko warna-warni berasitektur tua, mustahil untuk memalingkan wajah darinya.

''Setelah MRT masuk Blok M, ada nyawa baru '' ''darah segar''. Blok M hidup lagi. Dulu Blok M memang lokasi mejeng anak-anak muda tahun '80-an, mereka nongkrong di Melawai. Jadi, Blok M ini memang pusatnya anak-anak muda mangkal '' segala macam hal yang berbau kreatif ada di sini,'' kata Wendi.

Namun, sejak awal tahun 2000-an, anak-anak muda Jakarta pindah ke Senayan, Kemang, Senopati, dan sejumlah tempat lainnya. Karena itu, Wendi dan teman-teman pendiri M Bloc hendak menghidupkan kembali Blok M. ''Makanya saya buat tagline hashtag #SemuaKembaliKeBlokM. Anak-anak jaman sekarang pasti penasaran, ''Ada apa nih di Blok M?'' Setelah mereka tahu narasinya seperti apa, mereka jadi tertarik karena ternyata ini memang tempat nongkrong anak muda dari dulu,'' ungkap Wendi.

Secara umum, M Bloc Space terbagi menjadi sisi depan dan sisi belakang. Di bagian depan yang menghadap ke Jalan Panglima Polim, delapan bangunan bekas rumah dinas pegawai Perum Peruri dialihfungsikan menjadi ruang usaha produk lokal dan satu ruangan kantor pengelola M Bloc Space.

Sementara di bagian belakang, terdapat dua ruang utama yang difungsikan sebagai tempat diskusi, pertunjukan live music, dan sebuah kafe besar atau bar.

M Bloc Space dibangun dengan konsep memanfaatkan kondisi bangunan yang ada, sekaligus membangun kepedulian publik terhadap bangunan lama. Pada dinding bangunan lama yang membatasi area depan dan belakang M Bloc Space, misalnya, satu sisinya menampilkan sisa reruntuhan.

Pemandangan itu justru menarik perhatian pengunjung. Beberapa orang tampak berfoto di sekitar dinding pemisah yang berkesan kuno dan artistik.

Di M Bloc Space bagian belakang, terdapat ruang Live House yang secara rutin menampilkan konser musik dari sejumlah penyanyi atau grup musik. Wendi menjelaskan, sejumlah musisi tercatat pernah tampil di panggung Live House, seperti Slank, Afgan, Barasuara, NonaRia, Goodnight Electric, Elephant Kind, Yura Yunita, Four Twenty, RAN, dan, tentu saja, Glenn Fredly sendiri. Hingga awal pekan lalu, Live House telah menjadi tempat penyelenggaraan Grand Launching Eventori.

Beberapa event yang telah diadakan memanfaatkan ruang-ruang di M Bloc antara lain, pemutaran film bekerja sama dengan sebuah layanan menonton digital, pertemuan awak media dengan tim produksi film Perempuan Tanah Jahanam, dan advokasi serta diskusi bersama penyandang disabilitas sebagai peringatan Hari Disabilitas Internasional.

Writer: Dadi Krismatono
TAGS:Tempat
SHARE
Recommendation Article