Marthino Lio menyabet Piala Citra sebagai Pemeran Pria Utama Terbaik dalam ajang Festival Film Indonesia (FFI) di Jakarta, Selasa (22/11) malam.
Spesialnya, ini merupakan penghargaan pertamanya di FFI. Sebelumnya, Marthino Lio sempat masuk nominasi untuk kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik pada FFI 2018. Sayangnya, dia gagal mendapatkan penghargaan pada saat itu.
"Alhamdulillah, ini bentuk apresiasi dan aku sangat menghargainya," ujar Marthino mengutip dari antaranews.com
Aktor di film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas ini mengatakan tidak akan ada yang berubah dari dirinya setelah mendapat Piala Citra. Menurutnya, ini hanya bentuk apresiasi atas usahanya di ranah perfilman.
Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas ini total meraih lima piala, yakni dalam kategori Penulis Skenario Adaptasi Terbaik (Edwin, Eka Kurniawan), Penata Busana Terbaik (Gemailla Gea Geriantiana), Pemeran Perempuan Utama Terbaik (Ladya Cheryl), Sutradara Terbaik (Edwin) dan Pemeran Pria Utama Terbaik (Marthino Lio).
Film yang rilis pada akhir 2021 ini memang mendapatkan banyak review bagus. Mengangkat isu toxic masculinity dan kekerasan seksual, film garapan sutradara Edwin ini memang layak diapresiasi lebih karena kedua hal ini masih banyak terjadi di Indonesia.
Sejak awal diputar, film ini memperlihatkan dengan jelas stigma "pria harus selalu kuat". Hal itu membuat pria yang memiliki kekurangan berusaha menutupinya dengan segala cara agar tetap terlihat jantan.
Sosok Ajo Kawir yang diperankan Marthino Lio menggambarkan hal tersebut. Dikenal sebagai jagoan tak kenal rasa takut dan kerap melakukan kekerasan, Ajo Kawir sebenarnya impoten. Sebuah ironi dan mimpi buruk bagi kaum Adam di mana pun. Kerennya, Marthino Lio berhasil memerankan karakter Ajo Kawir dengan cukup apik.
Ladya Cheryl yang memerankan Iteung juga tampil cukup apik di film ini. Dengan hasil seperti itu, rasanya pantas Marthino Lio dan Ladya Cheryl menyabet piala sebagai aktor dan aktris terbaik.